Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof. KH Nasaruddin Umar pernah mengatakan bahwa semua agama menganjurkan kepada pemeluknya untuk bersahabat dengan penderitaan dan kekecewaan. Dalam agama Islam, ada salah satu kosa kata yang sangat sering disebutkan yaitu kata Sabar.
"Sabar yaitu kosakata yang sangat mulia. Barang siapa yang memiliki kesabaran, maka dalam berbentuk apapun kekecewaan itu, penderitaan itu, Insya Allah akan lewat"
Lalu bagaimana cara agar umat bisa bersahabat dengan penderitaan?
1. Sebagai manusia, kita harus sadar bahwa penderitaan hidup adalah suatu kemestian yang harus kita hadapi. Dunia ini adalah tempat melakukan perjuangan melawan diri sendiri dan melawan lingkungan. Namun dalam saat yang sama, manusia harus berhasil di dalam perjuangan itu.
Qs. Muhammad Ayat 36 yaitu:
اِنَّمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَّلَهْوٌ ۗوَاِنْ تُؤْمِنُوْا وَتَتَّقُوْا يُؤْتِكُمْ اُجُوْرَكُمْ وَلَا يَسْـَٔلْكُمْ اَمْوَالَكُمْ
Artinya: "Sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurau. Jika kamu beriman serta bertakwa, Allah akan memberikan pahala kepadamu dan Dia tidak akan meminta hartamu,"
"Cerdas dalam menghadapi tantangan adalah calon penghuni surga. Tetapi gagal dalam menghadapi sebuah tantangan, tidak punya perhitungan dan tidak punya kesabaran dan ketabahan maka itu juga termasuk orang-orang yang merugi.
artinya orang yang tidak bisa bersahabat dengan penderitaan, maka akan diderah oleh penderitaannya Sendiri.
Seseorang yang tidak bisa bersahabat dengan penyakit, maka akan diderah dengan penyakitnya sendiri.
"Seseorang yang tidak bisa bersahabat dengan kekecewaan, maka akan disiksa oleh kekecewaannya sendiri"
Dengan demikian, bagi orang yang mampu untuk melakukan perdamaian dan persahabatan dengan kekecewaan dan musibah yang menimpa dirinya, maka ia termasuk orang yang menang dan beruntung.
2. Luaskan Ruang di dalam hati kita.
Artinya hadapi kesulitan dg hati yang lapang dan perbanyak mengingat Allah. Sebab kalau kita jauh dari mengingat Allah, Allah akan tambah kesulitan Awak. Itu dinyatakan oleh Allah dalam Alquran, Qs. Taaha: 124
وَمَنْ اَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِيْ فَاِنَّ لَهٗ مَعِيْشَةً ضَنْكًا وَّنَحْشُرُهٗ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ اَعْمٰى
Siapa orang berpaling dari peringatan-Ku, maka sungguh, dia akan menjalani kehidupan yang sempit, dan Kami akan mengumpulkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta.”
3. Optimis memandang masa depan.
Allah menciptakan manusia dengan membawa harapan sehingga dia selalu akan optimis.
Jadi itu sebab nya siapa yang kehilangan semangat hidup, berarti ia telah kehilangan wujud Tuhan. Ia beranggapan bahwa Tuhan tidak mampu memberikan apa yang ia harapkan.
Optimis ini artinya adalah harapan, optimis adalah berkeyakinan bahwa kesudahan adalah yang baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar