Selamat datang di blog Zainal Masri- semoga ada manfaatnya dan bernilai Ibadah disisi Nya serta menjadi cemety buat generasi yang akan datang.Amiin ya Rabbal 'Alamiin. Blog ini berisi tentang serba-serbi my prestasi-prestasi yang pernah diraih,, harapan: galilah potensi kita menjadi prestasi” jangan pernah berhenti melakukan aktifitas-aktifitas positif untuk mengukir prestasi ..Allah menciptakan manusia dengan sempurna, Allah memberi banyak potensi/kemampuan. Tugas kita adalah: mencari-menggali-menemukan-menmgembangkan dan meningkatkan kemampuan diri tersebut. Moment adalah peluang yang diberikan Allah kepada kita untuk maju, Allah tidak pernah memberi amanah/beban yang kita tidak mampu. Sukses/takdir baik diberikan kepada mereka yang optimis. Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat di antara manusia lainnya. Yakinlah Allah tidak akan pernah meninggalkan hamba-nya. Doa adalah senjata kita yang paling Ampun. Usaha-Ikhtiar-Do,a. Kalau sabar menunggu masa, Insyaallah..��☕☕☕

Rabu, 22 April 2020

Artikel-Pilihlah Karena Agamanya.

Perempuan dinikahi karena empat faktor. Karena hartanya, nasabnya, kecantikannya dan karena agamanya. Maka menangkanlah wanita yang mempunyai agama, engkau akan beruntung.” (HR Bukhari, Muslim, al-Nasa’i, Abu Dawud dan Ibn Majah).

Analisis Penulis:
Memang Agama di posisikan dalam hadits tersebut nomor empat, tapi jika yang tiga sebelumnya itu tidak dapat diraih, maka pilihlah yang beragama.

Di samping agama, akhlak juga sangat penting untuk diperhatikan. Seorang wanita yang memiliki akhlakul karimah Insya Allah dapat menjaga suami dan anak-anaknya secara baik.

Pertengkaran juga bisa diminimalisir. Dengan demikian nantinya bisa terwujud keluarga sakinah.

Keluarga bahagia menurut Islam, adalah Keluarga Sakinah, Mawaddah, Warahmah.

Penjelasan:
Sakinah adalah ketenangan jiwa yang membawa kebahagiaan
Mawaddah, biasa diterjemahkan adalah cinta. bapak Quraish Shihab mengartikan mawaddah adalah Cinta Plus.
Rahmah, artinya kasih..
Lebih lanjut dijelaskan Oleh Bapak Quraish Shihab adalah Kosongnya jiwa dari segala yang Buruk. Sehingga walaupun ada yang buruk terlihat dari pasangan, tapi jiwa ini telah Kosong, yang burukpun dilihat jadi baik.

Itulah yang perlu diperjuangkan bagi yang ingin menjalin cinta kasih.

**
Penulis Rujuk pada sebuah artikel, ada beberapa sifat wanita yang tidak boleh dinikahi. Dan ini termasuk kriteria Penulis selain Hadits di atas,

Pertama, Wanita yang suka mengeluh.

Mengeluh memang sifat manusia. Tapi hemat Penulis mengeluh yang mengakar di hati dan tanpa solusi. Tentu suatu hal yang berlebihan. Padahal kita Hidup dengan membawa Harapan sehingga kita optimis memandang masa depan. Baik jangka pendek maupun jangka Panjang.

Bayangkan, kalau menikahi wanita yang suka mengeluh maka bagaimanapun Luasnya Rumah akan terasa sempit. 

Jadi, Perempuan yang optimis dan tidak mudah mengeluh. Adalah salah satu kunci hidup bahagia.
Jika diberi uang sedikit bersyukur,ditimpa musibah bersabar, Sehingga konflik dalam keluarga bisa di minimalisir

Kedua, Wanita yang suka mengadu


Sifat seperti ini bisa menjadi pemicu hancurnya rumah tangga. Sejatinya, seorang istri tidak boleh mengumbar kejelekan suaminya. Dan jika terjadi masalah di rumah tangga sebaiknya tidak terburu-buru mengadu pada orang tua

Wanita yang suka mengungkit kebaikannya
Salah satu sifat yang cenderung ada pada diri wanita adalah selalu merasa benar dan tidak mau disalahkan. Lebih bahaya lagi terdapat wanita yang suka mengungkit kebaikannya. Sifat tersebut tentu adalah sifat tercela. Sebab bagaimanapun juga Islam tidak pernah mengajarkan untuk bersifat riya’. Perbuatan kebaikan sudah ada catatannya di sisi Allah Ta’ala. Jadi tidak perlu diumbar.

Ketiga, Wanita yang tidak pernah merasa puas

Sifat wanita yang cenderung selalu merasa kurang dengan kata lain tamak,  ini haruslah dihindari. Sifat tersebut dapat merugikan perekonomian rumah tangga  bahkan menyiksa batin.

Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu anhu bahwasahnya Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Allah tidak akan memandang istri dengan pandangan rahmat, yang tidak bersyukur kepada suaminya padahal istrinya butuh kepadanya.” (HR. An-Nasai, Al-Hakim dan Al-Baihaqi).

Keempat, Wanita yang suka mengingat kejelekan orang lain

Wanita dengan karakter demikian cenderung melupakan kebaikan-kebaikan suami.
 Menurut Islam, Wanita Yang Punya Sifat Ini Tidak Boleh Dinikahi

Dan yang diingat hanyalah keburukannya saja. Sifat ini bisa menghapus harapan rumah tangga bahagia.

Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam  bersabda: “Diperlihatkan neraka kepadaku. Ketika itu aku melihat kebanyakan penghuninya adalah wanita.” Seseorang bertanya, “Apakah mereka kufur kepada Allah?” Rasulullah menjawab, “Mereka kufur kepada suami dan tidak berterima kasih atas kebaikan yang diterimanya. Walaupun sepanjang masa engkau telah berbuat baik kepada mereka, begitu mereka melihat sedikit kesalahan darimu, maka mereka berkata, ‘Aku tak pernah melihat kebaikan darimu’” (HR. Bukhari).

Kelima, Wanita yang suka berselingkuh

Di jaman sekarang ini wanita bermain dengan laki-laki dianggap biasa saja. Padahal pergaulan dalam Islam memiliki batasan-batasan tertentu.

Wanita tidak boleh bergaul secara bebas dengan laki-laki non muhrim. Kecuali untuk urusan-urusan penting saja.

Misalnya pekerjaan, aktivitas jual-beli, urusan sekolah, dan hal-hal lain yang memang tidak bisa dihindari.

Namun jika bergaul tanpa alasan, misalnya jalan-jalan berdua, duduk di taman, bercanda layaknya sesama wanita, bergandengan tangan, berpelukan dan sejenisnya, maka hal itu tentu dilarang. 

Cinta menurut Islam adalah perasaan sayang yang muncul setelah pernikahan.


Menikahi wanita dengan sifat demikian bisa membahayakan kehidupan rumah tangga.

Bukan tak mungkin ia akan terbawa rayuan laki-laki lain sehingga memicu perselingkuhan.

Oleh sebab itu, nikahilah wanita yang baik secara agama.

Keenam, Wanita yang terlalu hobi berdandan

Tidak terlarang sebenarnyae berdandan dalam agama. Justru seorang wanita dianjurkan merias diri guna menyenangkan hati  suaminya.

Namun demikian, berdandan berlebihan juga tidak baik. Ini tidak hanya membuat wanita melupakan tugas utamanya sebagai istri.

Tapi juga menjurus kepada sifat boros. Selain itu, seorang istri juga tidak diperbolehkan berdandan berlebihan ketika keluar rumah. Sebab bisa mengundang lirikan dari laki-laki lain. 

Ketujuh, Wanita yang cerewet
Wanita memang cenderung lebih banyak bicara dibandingkan laki-laki. Hal itu wajar-wajar saja. Namun apabila wanita terlalu banyak omong (atau kata lainnya cerewet) maka sebaiknya jangan dinikahi


Wanita yang cerewet
Wanita memang cenderung lebih banyak bicara dibandingkan laki-laki. Hal itu wajar-wajar saja. Namun apabila wanita terlalu banyak omong (atau kata lainnya cerewet) maka sebaiknya jangan dinikahi.

Cerewet disini yang berarti dalam ruang lingkup negatif. Misalnya suka marah-marah dan mengeluh berlebihan.

Nabi Muhammad Shalallahu ’Alaihi Wasallam bersabda: “Sesungguhnya orang yang paling aku benci dan paling jauh tempat duduknya dariku pada hari kiamat adalah orang-orang yang banyak berceloteh, orang-orang yang gemar berbicara dan al mutafaihiqun.”

Orang-orang lalu bertanya : Wahai Rasulullah, kami mengetahui siapa itu orang-orang yang banyak berceloteh dan gemar berbicara, lantas siapakah al mutafaihiqun itu? Beliau bersabda, Yaitu orang-orang yang sombong.”(HR.Tirmidzi).


Kedelapan, Wanita yang sombong
Sombong atau berbangga diri jelas bukanlah sifat yang diajarkan dalam Islam. Maka itu, sebaiknya hindarilah menikahi wanita yang berkarakter sombong.

Sebab ucapan dari orang-orang yang sombong biasanya menyakiti hati.

“Dan janganlah engkau berjalan di bumi dengan berlagak sombong, karena sesungguhnya engkau tidak akan dapat menembus bumi, dan engkau tidak akan dapat menyamai setinggi gunung-gunung.”(QS. Al-Israa’: 37)

Nabi Muhammad Shalallahu ’Alaihi Wasallam bersabda yang artinya: “Tidak akan masuk surga orang yang dalam hatinya ada sifat sombong, walaupun hanya seberat biji sawi.” (H. R. Muslim)

Kesembilan, Wanita yang bersifat kelaki-lakian

Wanita bersifat kelaki-lakian atau tomboy juga sebaiknya tidak dinikahi. Mengapa? Karena Islam melaknat wanita yang menyerupai laki-laki, begitupun sebaliknya.

Selain dari itu, survey juga membuktikan bahwa kebanyakan laki-laki tidak menyukai wanita dengan karakter kasar, gagah dan berpakaian mirip laki-laki.

Dari Ibnu Abbas Ra berkata, bahwasanya Rasulullah Shalallahu ’Alaihi Wasallam melaknat mukhannasin (laki-laki yang menyerupai perempuan) dan mutarajjilat (perempuan yang menyerupai laki-laki). Beliau bersabda, “Keluarkanlah mereka dari rumah-rumah kalian. Maka Rasulullah SAW mengeluarkan Fulan dari rumahnya dan Umar juga mengeluarkan Fulan dari rumahnya.” (HR. Bukhari)

Kesepuluh, Wanita yang pemalas
Kriteria istri yang baik dalam Islam adalah yang mampu memenuhi kewajibannya sebagai ibu rumah tangga. Menikahi wanita pemalas tidak ada artinya.

Pada dasarnya laki-laki menikah dengan tujuan agar ada seseorang yang merawat dirinya. Bukan sekedar menemani. Nah, jika istri bersifat pemalas maka otomatis pekerjaan rumah jadi terbengkalai.

Tanggung jawab terhadap anak-anak pun mungkin juga tidak bisa dilakukan.

Kesebelas, Wanita materialistis
Wanita materialistis juga merupakan golongan wanita yang kurang baik dinikahi. Wanita dengan karakter ini bisa merugikan suami dan menghancurkan   keluarga. 

Kedua belas, Wanita yang tidak bisa menjaga kehormatannya

Kedudukan wanita dalam Islam sangatlah mulia dan dilindungi. Namun wanita yang mulia adalah wanita yang mampu menjaga kehormatannya.

Sedangkan wanita yang tidak bisa menjaga dirinya misalnya saja gemar berzina, ini adalah dosa yang tak terampuni dalam Islam.

Wanita seperti demikian sebaiknya dihindari karena berzina adalah dosa besar. Kecuali orang tersebut sudah bertaubat, maka boleh untuk dinikahi.

Ketiga belas,Wanita pendengki

Sifat dengki (hasad) atau iri hati  adalah sifat yang dibenci oleh Allah Ta’ala. Maka itu, jauhilah sifat dengki. Dan sebaiknya hindari menikah dengan wanita pendengki.

“Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (An Nisaa’ 32).

Keempat belas, Wanita yang terlalu pencemburu

Orang bilang cemburu adalah tanda cinta. Tapi ketahuilah bahwa cemburu berlebihan justru tidak baik dan bisa memicu pertikaian.

Bahkan menghancurkan bahtera rumah tangga. Oleh sebab itu, sebaiknya jangan menikah dengan wanita yang terlalu  pencemburu. 

Kelima belas, Wanita yang suka mengumpat

Mengumpat merupakan perbuatan tercela. Seseorang yang suka mengumpat tidak hanya dibenci manusia lain, tapi juga dibenci Allah Ta’ala.

Diriwayatkan oleh Abu Daud dari Anas, Rasulullah Shalallahu ’Alaihi Wasallam bersabda: “Pada malam aku diIsra’kan aku telah melalui suatu kaum yg mencakar-cakar muka mereka dgn kuku-kukunya sendiri, maka aku berkata: “Hai Jibril siapa mereka ini? jawab Jibril: Mereka ini adalah org2 yg suka mengumpat dan mereka juga suka menjaga tepi kain orang”. (HR. Abu Daud dari Anas).

Keenam belas, Wanita keras kepala

Wanita keras kepala biasanya sulit menerima masukan. Saat salah, ia tidak mau diingatkan. Apabila diberikan nasehat juga cenderung melalaikan.

Maka itu, jangan menikahi wanita berkarakter keras kepala. Sebaliknya nikahilah wanita yang lembut hati dan baik budi pekertinya.

Bagi lelaki yang sholeh, memilih seorang calon istri hendaknya mengutamakan agama. Ciri wanita yang baik untuk dinikahi menurut Islam adalah wanita yang memiliki, atau minimal mau belajar ilmu agama dan santun  akhlaknya. Sehingga dia ada tempat berbagi dalam rumah tangga.

Menikahi wanita yang demikian maka insyaAllah sudah cukup untuk membentuk keluarga yang sakinah, mawadah dan rahmah.


Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar