Calon bupati 1: Bg ilyas, nama samaran: pak yos
Calon bupati 2 : Bg karim, nama samaran : idrus.
Tim sukses. : zainal, samaran hakim.
Masyarakat 2 kelompok : seluruh jajaran kua, minimal 3 orang/perkelompok.
Suatu hari ketika tim sukses datangi calon bupati 1, dikediamannya lalu sambil duduk santai dg diatas meja terhidang kopi serta tahu isi. Sambil makan tahu isi hakim mulai pembicaraan nya.
Hakim: Selama pak idrus jadi bupati, daerah kita tidak ada kemajuan pak! Sekarang giliran pak yos yang jadi bupati, pasti daerah kita maju dalam sekejap!
Yos: siapa yang mau mendukung orang model seperti saya?
Hakim: soal model tidak masalah, pak. Saya berani mengkampanyekan pak yos jadi bupati ke seluruh warga! Kalo....kalo...
Yos: kalo apa?
Hakim: kalau ada dana kampanyenya?
Di hari yang berbeda, hakim menemui pula calon bupati 2, dalam perjalanan dia berkata kepada calon 2 yaitu idrus.
Idrus: orang model si yos, berani nyalon jadi bupati, ngurus rumah tangganya aja ngak becus! Mau ngurusin orang banyak, huh!
Hakim: Pak yos memang ngak tau diri pak, tapi nyatanya banyak warga yang memilih Dia, katanya model yang seperti itu tanda kebijakan dan kebajikan pak!
Tapi bapak ngak usah khawatir, kalo bapak berkampanye lebih gencar dari pak yos, saya yakin warga akan berubah pikiran dan akan memilih bapak!
Selanjutnya begitu hakim dapat duit dari masing2 calon, hakim bermuka dua, ke suatu kelompok hakim membagi bagikan duit ke masyarakat agar memilih pak idrus, dan ke suatu kelompok hakim membagi bagikan duit ke masyarakat agar memilih pak yos
Hakim diketahui oleh 2 paslon bermuka dua dan akhirnya 2 paslon tsb marah kepada hakim.
Ctt: diakhir tayang, ada tausiah singkat 2 menit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar