Selamat datang di blog Zainal Masri- semoga ada manfaatnya dan bernilai Ibadah disisi Nya serta menjadi cemety buat generasi yang akan datang.Amiin ya Rabbal 'Alamiin. Blog ini berisi tentang serba-serbi my prestasi-prestasi yang pernah diraih,, harapan: galilah potensi kita menjadi prestasi” jangan pernah berhenti melakukan aktifitas-aktifitas positif untuk mengukir prestasi ..Allah menciptakan manusia dengan sempurna, Allah memberi banyak potensi/kemampuan. Tugas kita adalah: mencari-menggali-menemukan-menmgembangkan dan meningkatkan kemampuan diri tersebut. Moment adalah peluang yang diberikan Allah kepada kita untuk maju, Allah tidak pernah memberi amanah/beban yang kita tidak mampu. Sukses/takdir baik diberikan kepada mereka yang optimis. Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat di antara manusia lainnya. Yakinlah Allah tidak akan pernah meninggalkan hamba-nya. Doa adalah senjata kita yang paling Ampun. Usaha-Ikhtiar-Do,a. Kalau sabar menunggu masa, Insyaallah..��☕☕☕

Kamis, 09 November 2023

Motivasi berinfak dan Bersedekah

 Kenapa Allah menghimbau kita dalam Alquran  dan Rasulullah dalam hadits untuk bersadaqah?

Karena kita yakin, semua apa yang kita miliki datang dari Allah dan akan kita kembalikan kepada Allah.

Lalu apa hukumnya sadaqah bapak2 kaumuslimin?

Sadaqah itu hukumnya, ada yang wajib ada yang sunat ada yang makruf dan ada yang haram, tergantung situasi dan kondisi.

Al aslu bil hukmi sadaqah assunnah. Dalam kitab fathul muin dijelaskan

Asli hukum sadaqah itu adalah sunnah.

Juga bisa kepada wajib, kalo orang itu amat sangat membutuhkan, terlilit dengan rasa lapar, tidak ada makanan, hutang menumpuk dimana mana.  Astagfirullah!

Wajib kita bersadaqah kepada nya.

Ada yang haram sadaqah itu!

Sudah tau kita tidak punya apa2, hutang menumpuk, Sadaqah lagi!

Kita tau bapak2 kaumuslimin, membayar hutang itu lebih wajib daripada sadaqah.

Sebab berhutang itu mudah, tapi membayar yang sulit! Itu namanya sadaqah yang haram.

Ada sadaqah itu yang makruh.

Apa contoh nya, sedekah sesuatu yang kita sendiri tak menyukai nya lagi..kalau istilah awak di minang "daripado tabuang ancak sadaqah an lai"...

Padahal agama mengajarkan agar kita bersedekah kepada orang lain itu kasih yang terbaik dan yang amat kita cintai. 

Karena semua manusia hakikatnya sama, yaitu ingin bahagia

Kaumuslimin...

Lalu apa ganjaran kalau kita rajin bersedekah:

1. Akan menghantar rumah tangga bahagia, karena rumah tangga yang rajin bersadaqah mendapat kan rahmat dari Allah. Sehingga kalo rahmat Allah turun, tentu rumah tangga bahagia sentosa seiya sekata, seirama dengan senyum indah bergelora asmara cinta.

2. Rezekinya akan dilipatgandakan oleh Allah

مَثَلُ الَّذِيۡنَ يُنۡفِقُوۡنَ اَمۡوَالَهُمۡ فِىۡ سَبِيۡلِ اللّٰهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ اَنۡۢبَتَتۡ سَبۡعَ سَنَابِلَ فِىۡ كُلِّ سُنۡۢبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍ‌ؕ وَاللّٰهُ يُضٰعِفُ لِمَنۡ يَّشَآءُ‌ ؕ وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيۡمٌ

Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Mahaluas, Maha Mengetahui.

Lalu apa syarat agar diterimanya sadaqah:

1. Tentu niatnya ikhlas hanya karena Allah.

Sadaqah ngak perlu banyak, yang penting terus menerus. Hari ini 5000, besok 10000 atau banyak kontiniu itulah yang lebih bagus.

Sebab semua amalan tergantung kepada Niat

2. Tidak menyebut-nyebut apa yang sudah kita sedekahkan.

اَلَّذِيۡنَ يُنۡفِقُوۡنَ اَمۡوَالَهُمۡ فِىۡ سَبِيۡلِ اللّٰهِ ثُمَّ لَا يُتۡبِعُوۡنَ مَاۤ اَنۡفَقُوۡا مَنًّا وَّلَاۤ اَذًى‌ۙ لَّهُمۡ اَجۡرُهُمۡ عِنۡدَ رَبِّهِمۡ‌ۚ وَلَا خَوۡفٌ عَلَيۡهِمۡ وَلَا هُمۡ يَحۡزَنُوۡنَ

Orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah, kemudian tidak mengiringi apa yang dia infakkan itu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.

Jangan duga bahwa dengan menyebut-nyebut pemberian kita kepada orang lain ia akan membawa dampak positif terhadap kita. Karena memberi sambil menyakitkan hasilnya minus.

Jika bapak bersedekah mendapat 100 ganjaran lalu menyebut2 dan menyakitkan hati orang, maka bapak akan mendapatkan 200 dosa, bapak rugi bapak minus 100.

Jadi memberi sambil menyakitkan, dilarang!karena itu tidak sesuai dengan etika agama dan tidak sesuai dengan rasa persaudaraan.

Allah mengingat kan:

قَوۡلٌ مَّعۡرُوۡفٌ وَّمَغۡفِرَةٌ خَيۡرٌ مِّنۡ صَدَقَةٍ يَّتۡبَعُهَاۤ اَذًى‌ؕ وَاللّٰهُ غَنِىٌّ حَلِيۡمٌ

Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik daripada sedekah yang diiringi tindakan yang menyakiti. Allah Mahakaya, Maha Penyantun.

Semoga bermanfaat!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar