Selamat datang di blog Zainal Masri- semoga ada manfaatnya dan bernilai Ibadah disisi Nya serta menjadi cemety buat generasi yang akan datang.Amiin ya Rabbal 'Alamiin. Blog ini berisi tentang serba-serbi my prestasi-prestasi yang pernah diraih,, harapan: galilah potensi kita menjadi prestasi” jangan pernah berhenti melakukan aktifitas-aktifitas positif untuk mengukir prestasi ..Allah menciptakan manusia dengan sempurna, Allah memberi banyak potensi/kemampuan. Tugas kita adalah: mencari-menggali-menemukan-menmgembangkan dan meningkatkan kemampuan diri tersebut. Moment adalah peluang yang diberikan Allah kepada kita untuk maju, Allah tidak pernah memberi amanah/beban yang kita tidak mampu. Sukses/takdir baik diberikan kepada mereka yang optimis. Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat di antara manusia lainnya. Yakinlah Allah tidak akan pernah meninggalkan hamba-nya. Doa adalah senjata kita yang paling Ampun. Usaha-Ikhtiar-Do,a. Kalau sabar menunggu masa, Insyaallah..��☕☕☕

Minggu, 29 Mei 2022

Rokok dan narkoba

 Saat ini, kebiasaan merokok menjadi budaya di Indonesia dan sebuah keprihatinan besar dalam masyarakat. Kebiasaan merokok bukan hanya dilakukan oleh orang dewasa tetapi oleh siswa yang masih duduk di bangku sekolah. Kita dapat melihat siswa merokok di lingkungan sekitar dan menjadi pemandangan sehari-hari.


Dapatkah Anda bayangkan sepuluh tahun kemudian akan menjadi apa siswa yang kecanduan nikotin berkedok rokok tersebut? Ungkapan orang tua yang sering kita dengar adalah ”belum tua sudah sakit-sakitan”, kelak itulah gambaran masa depan generasi muda di Bumi Pertiwi ini.


Pelajar terkadang sangat gengsi jika tidak ikut andil dalam tren yang sedang update di sekolah. Mereka takut dikatakan gak gaul dan norak jika tidak berpartisipasi dalam pergaulan di sekolah. Oleh karena itulah, siswa menyalahartikan kata ”gaul” sehingga berujung pada ”penyiksaan diri” sendiri.


Sebagaimana yang kita ketahui, dunia pelajar adalah masa transisi bagi siswa. Mereka cenderung mengikuti kebiasaan teman-teman dan orang lain. Masa pencarian jati diri masih sangat jauh dari kamus hidup mereka. Akhirnya, mereka hanya mengetahui tren dan tidak ingin ketinggalan dalam pergaulan.


Mereka cenderung ngekor dan ngikut tren yang sedang booming daripada menjadi diri sendiri. Bagi pelajar perempuan, mereka pasti akan update tentang fashion dan sejenisnya, tetapi untuk pelajar laki-laki biasanya bertingkah sok jagoan bak pahlawan kesiangan. Biasanya, mereka menunjukkan sikap tersebut dengan ditemani oleh sebatang rokok di sela jari tangan.


Selain itu, sikap tersebut adalah bahasa tubuh yang ingin diperlihatkan kepada semua orang bahwa mereka bukanlah ”anak mami” yang culun dan cengeng. Akhirnya, kita  sering melihat di lingkungan sekolah ada banyak pelajar yang merokok di warung-warung pinggir jalan.


Dampak buruk dan bahaya rokok harus lebih gencar disosialisasikan di kalangan pelajar


Rokok menjadi faktor negatif yang telah meracuni pelajar. Kecanduan akan nikotin dalam rokok tidak hanya berdampak sementara, tetapi permanen. Faktanya, setiap orang yang telah kecanduan akan sangat sulit terlepas dari rokok. Rokok tidak hanya membawa dampak buruk terhadap kesehatan, tetapi juga pada kepribadian.


Anda dapat memperhatikan para pecandu rokok yang jika dalam satu hari tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan, maka emosi mereka akan langsung meledak. Mood mereka dengan sangat cepat berubah dan hal itu tentu saja akan memberikan energi negatif terhadap orang lain yang ada di sekitar mereka.


Jika pecandu tersebut adalah seorang pelajar, maka keberadaan siswa merokok di lingkungan sekolah tidak hanya memberikan dampak buruk bagi diri mereka sendiri, tapi juga terhadap teman-teman mereka yang lain.


Pelajar kurang mengetahui kandungan bahan kimia di dalam rokok. Faktanya, mereka tidak peduli terhadap hal tersebut. Walaupun penelitian menyatakan bahwa sekitar 60% kandungan di dalam rokok itu bersifat karsinogenik (menyebabkan kanker), mereka hanya membuang muka, tidak peduli.


Satu hal yang paling menakutkan adalah kenyataan bahwa efek buruk rokok justru lebih membahayakan orang lain yang ada di sekitar mereka, yaitu para perokok pasif. Asap yang dilepaskan oleh perokok aktif mencapai 85% dan jika terhirup akan membahayakan kesehatan.


Paru-paru Anda akan rusak jika sekumpulan bahan kimia berbahaya yang terkandung di dalam rokok masuk ke dalam paru-paru. Bahan kimia apa saja yang terkandung di dalam rokok? Bahan kimia tersebut adalah aseton atau penghapus cat kuku, amoniak atau bahan pembersih lantai, metanol atau bahan bakar roket.


Selain itu, rokok mengandung arsenik, DDT atau obat pembasmi serangga, butan atau bahan bakar korek api, katmium atau baterai mobil, karbon monooksida atau gas knalpot, hidrogen sianida atau gas racun untuk hukuman mati, naphthalene atau bahan kapur barus, toulene atau bahan pelarut industri, dan viniklorida atau bahan paku PVC.


Perlu juga ada larangan keras merokok untuk melindungi generasi muda Indonesia


Pelajar dilarang oleh pihak sekolah untuk mengonsumsi rokok dan peraturan tersebut harus ditaati oleh siswa. Semua guru, anak didik, dan orangtua siswa telah mengetahui hal ini tetapi peraturan tersebut tetap dilanggar oleh siswa itu sendiri.


Sekolah harus serius dalam memberikan sanksi terhadap pelanggaran yang dilakukan pelajar menyangkut tata tertib dan aturan yang telah dibuat oleh pihak sekolah. Sekolah harus peduli dengan kualitas pendidikan. Sekolah juga tidak mengenal kata ”basa-basi” dalam menegakkan disiplin dan wibawa di sekolah.


Sanksi akan langsung diberikan kepada pelajar yang membangkang, termasuk kepada siswa yang merokok di lingkungan sekolah. Sekolah yang tidak menegakkan kedisiplinan hanya akan membiarkan hal tersebut berlangsung tanpa ada sanksi nyata bagi pelanggarnya.

Satu hal yang perlu kita pahami juga, keberadaan warung-warung di sekitar lingkungan sekolah adalah bentuk provokator yang memberikan angin segar kepada pelajar untuk membeli rokok.

Narkoba


Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol. Anang Iskandar mengingatkan kembali bahaya narkoba dan status Indonesia dalam darurat narkoba. Anang menyebutkan, sekitar 50 orang meninggal setiap hari karena penyalahgunaan narkotika dan obat terlarang itu.


Data BNN mencatat sekitar 4,2 juta warga Indonesia menggunakan narkoba pada pertengahan 2014 dan lembaga ini menargetkan bisa merehabilitasi sekitar 100 ribu pengguna narkoba di tahun ini.


"Sekitar 50 orang meninggal setiap hari karena narkoba dan kerugian ekonomi maupun sosial mencapai Rp 63 triliun per tahun," ujar Anang dalam jumpa pers bersama Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara di kantor pusat Kemenkominfo, Jakarta, Rabu (29/4).


BNN mengaku sudah mengetahui keberadaan 48 jaringan pengedar narkoba di seluruh Indonesia. "Kami sudah mengedus mereka. Ini tinggal ditangkap-tangkapi saja," ucapnya.


Hukuman mati dinilai Anang dapat memberikan efek jera terhadap para pengedar norkoba. Indonesia telah menetapkan aturan ini dalam Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dan menurut Anang negara lain tidak bisa ikut campur.


Berdasarkan data BNN saat ini ada 60 terpidana kasus narkoba yang telah diputuskan untuk dihukum mati dan menanti waktu eksekusi. Jumlah tersebut tidak termasuk delapan orang yang telah dieksekusi mati pada 29 April 2015.


Sebanyak 60 terpidana itu akan masuk tahap berikutnya dalam eksekusi mati. Namun, Anang tidak mengetahui pasti kapan mereka bakal dieksekusi karena hal ini merupakan ranah Kejaksaan Agung.


Pada Rabu (29/4) dini hari, sebanyak delapan terpidana mati telah dieksekusi di Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Mereka adalah empat warga Nigeria, Jamiu Owolabi Abashin yang lebih dikenal sebagai Raheem Agbage Salami, Okwudili Oyatanze, Martin Anderson, dan Silvester Obiekwe Nwolise. Ada pula duo Bali Nine Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, Rodrigo Gularte dari Brasil, dan Zainal Abidin dari Indonesia.


Seorang terpidana mati bernama Mary Jane Veloso asal Filipina, ditunda dieksekusi mati tadi malam karena ada perkembangan bukti baru di negara asalnya.


Tahap pertama eksekusi mati kasus narkoba telah dilakukan pada 18 Januari 2015. Kelima terpidana itu adalah Ang Kiem Soei asal Belanda, Namaona Denis warga Malawi; Marco Archer Cardoso Moreira dari Brasil, Daniel Enemuo warga Nigeria, dan Rani Andriani, seorang wanita asal Cianjur. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar