Selamat datang di blog Zainal Masri- semoga ada manfaatnya dan bernilai Ibadah disisi Nya serta menjadi cemety buat generasi yang akan datang.Amiin ya Rabbal 'Alamiin. Blog ini berisi tentang serba-serbi my prestasi-prestasi yang pernah diraih,, harapan: galilah potensi kita menjadi prestasi” jangan pernah berhenti melakukan aktifitas-aktifitas positif untuk mengukir prestasi ..Allah menciptakan manusia dengan sempurna, Allah memberi banyak potensi/kemampuan. Tugas kita adalah: mencari-menggali-menemukan-menmgembangkan dan meningkatkan kemampuan diri tersebut. Moment adalah peluang yang diberikan Allah kepada kita untuk maju, Allah tidak pernah memberi amanah/beban yang kita tidak mampu. Sukses/takdir baik diberikan kepada mereka yang optimis. Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat di antara manusia lainnya. Yakinlah Allah tidak akan pernah meninggalkan hamba-nya. Doa adalah senjata kita yang paling Ampun. Usaha-Ikhtiar-Do,a. Kalau sabar menunggu masa, Insyaallah..��☕☕☕

Jumat, 12 Mei 2017

Motivasi Belajar mengajar Alquran

Jumat, 12 Mei 2017 - MTSS Nagari Binjai

Wahai siswa/l q Cintailah Alquran, dengan rajin membacanya !!

Agar mampu membaca Alquran dengan baik, setiap muslim itu harus belajar membacanya. Hal itu penting karena ada seperangkat aturan yang perlu diikuti dalam membaca Alquran, yang terhimpun dalam ”Ilmu Tajwid”. Ketika ada orang yang ingin belajar, perlu ada orang yang mengajar. Keduanya adalah perbuatan yang mulia dan mendapat penghargaan dari Allah dan Rasul-Nya.Rasulullah bersabda,,

عَنْ عُثْمَانَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ. رواه البخارىالبخارى
Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari). Kelebihan orang yang membaca Alquran daripada yang tidak membacanya diungkapkan oleh Rasulullah Saw. dalam hadis berikut:

عَنْ أَبِي مُوسَى الْأَشْعَرِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَثَلُ الْمُؤْمِنِ الَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ كَمَثَلِ الْأُتْرُجَّةِ رِيحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا طَيِّبٌ وَمَثَلُ الْمُؤْمِنِ الَّذِي لاَ يَقْرَأُ الْقُرْآنَ كَمَثَلِ التَّمْرَةِ لَا رِيحَ لَهَا وَطَعْمُهَا حُلْوٌ وَمَثَلُ الْمُنَافِقِ الَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ مَثَلُ الرَّيْحَانَةِ رِيحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ وَمَثَلُ الْمُنَافِقِ الَّذِي لاَ يَقْرَأُ الْقُرْآنَ كَمَثَلِ الْحَنْظَلَةِ لَيْسَ لَهَا رِيحٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ. رواه البخارى ومسلم وأبو داود والترمذى والنسائى.
Abu Musa al-Asy’ari meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Perumpamaan seorang mukmin yang membaca Alquran adalah bagaikan ‘al-Utrujjah’. Aromanya harum dan rasanya enak. Perumpamaan seorang mukmin yang tidak membaca Alquran adalah bagaikan ‘tamar, kurma’. Aromanya tidak ada dan rasanya manis. Perumpamaan seorang munafiq yang membaca Alquran adalah bagaikan ‘ar-Raihanah’. Aromanya harum dan rasanya pahit. Perumpamaan seorang munafiq yang tidak membaca Alquran adalah bagaikan ‘al-Hanzhalah’. Aromanya tidak ada dan rasanya pahit. (Al-Bukhari: 4632, 4671, 5007, dan 7005).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar