Minggu, 31 Maret 2024
*Orang-orang yang menjaga kemaluannya.
Kegilaan akhir zaman termasuk hilangnya rasa malu. Mestinya malu menjadi benteng bagi setiap manusia. Jika benteng itu roboh, maka akan semakin mudah diserang musuh. Musuh kita adalah maksiat (ma'shiyat) dan dosa. Ketika sifat malu sudah roboh, maka akan semakin mudah diserang dosa, akan semakin ringan mengerjakan larangan. Terasa tidak ada beban saat mengerjakannya dan setelah mengerjakannya.
Maka kita semua diperintahkan menjaga diri dari perbuatan zina.
Keutamaan orang yang mampu menjaga kemaluan, Allah akan balas dengan kenikmatan
surga.
*Rajin Bersedekah
Bersedekah tidak perlu banyak banyak yang penting ikhlas dan memberinya harus dengan cara yang terbaik.
Keutamaan sedekah dan pahala yang akan diterima dari Allah SWT:
- Mendekatkan diri kepada Allah SWT.
- Menghapuskan Dosa
Setelah mendekatkan jarak dengan Allah, shodaqoh mampu
menghapuskan dosa-dosa bagi seseorang yang bersedekah dengan ikhlas dan
mengharap ridho Allah. Rasulullah SAW bersabda yang artinya:
“Shodaqoh dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan
api.”
Masyaallah sungguh mulia bagi orang-orang yang ikhlas dalam
memberikan shodaqoh, karena akan ada janji Allah yang sangat besar.
3. Mendatangkan
Keberkahan
Bersedekah mampu membawakan keberkahan dalam hidup
seseorang, baik dalam hal rezeki, kesehatan, dan juga kebahagiaan. Meskipun
sedekah dianggap memberikan sedikit apa yang kita miliki, namun hal tersebut
justru menjadi ladang keberkahan bagi hidup kita semua.
4. Mensucikan
Harta
Seberapapun harta yang kita miliki, sejatinya semua itu
hanya titipan Allah SWT. Kewajiban kita sebagai umat Islam, tentu menyedekahkan
harta sesuai kemampuan kita. Dengan bersedekah, secara tidak langsung orang
tersebut sedang membersihkan harta yang dimilikinya dari sifat kikir, serakah
dan egois. Maka dari itu, dengan sedekah mampu membuat harta tersebut menjadi
lebih bersih dan berkah.
5. Melindungi
kita dari Bala atau Musibah
Sedekah mampu menjadi pelindung kita dari bala ataupun
musibah. Rasulullah SAW bersabda “Shodaqoh itu dapat menolak bencana yang
ditakdirkan.” (HR. Tirmidzi).
6. Meningkatkan
Kebahagiaan
Sedekah dapat memberikan kebahagiaan bagi kedua belah
pihak, baik yang memberi maupun yang menerimanya. Kebahagiaan bagi si pemberi
sedekah, akan ada hawa lega dan bersyukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah
SWT. Kebahagiaan bagi si penerima sedekah yakni terpenuhinya kebutuhan hidup,
sehingga memberikan rasa bahagia yang tiada tara.
7. Mendapatkan
Pahala yang berlipat Ganda
*Menjauhkan diri dari perbuatan dan perkataan yang tidak bermanfaat
Di antara tanda baiknya seorang muslim adalah ia meninggalkan hal yang sia-sia dan tidak bermanfaat. Waktunya diisi hanya dengan hal yang bermanfaat untuk dunia dan akhiratnya. Sedangkan tanda orang yang tidak baik islamnya adalah sebaliknya.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
beliau bersabda,
مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا
لاَ يَعْنِيهِ
“Di antara kebaikan islam
seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat”
Di zaman modern, ketajaman
lisan kadang juga mewujud dalam aktivitas di media sosial melalui status-status
yang ditulis. Sudah semestinya, sebagai umat Islam membuat status di media
sosial yang tak menyinggung orang lain.
Allah SWT berfirman:
"Tidak ada kebaikan dari banyak pembicaraan rahasia mereka, kecuali
pembicaraan rahasia dari orang yang menyuruh (orang) bersedekah, atau berbuat
kebaikan, atau mengadakan di antara manusia. Barangsiapa berbuat demikian karena
mencari keridhaan Allah, maka kami akan memberinya pahala yang besar." .S. an-Nisaa:: 114
Rasulullah SAW juga bersabda:
*Oang-orang yang dapat melaksanakan ibadah sholatnya dengan khusyuk
Shalat secara bahasa artinya "doa". Orang yang shalat berarti orang yang berdoa. Dalam hal ini, berdoa kepada Allah. Shalat ini ditujukan sebagai bentuk penghambaan dan pendekatan diri kepada Allah.
Seperti dikatakan dalam hadis, orang yang shalat
sesungguhnya tengah bermunajat kepada Allah. Ia tengah berhadapan dengan Allah.
Karena itu, seluruh bacaan shalat adalah doa, zikir, dan bacaan Alquran. Tidak
ada bacaan selain itu.
Orang yang shalat, seperti disebutkan di dalam ayat
Alquran di atas, termasuk orang yang beruntung, tidak hanya dalam kehidupan
dunia, tetapi juga dalam kehidupan akhirat.
Ia beruntung karena dengan shalatnya, Allah menjadi dekat
dengannya, dan dengan shalatnya pula ia tercegah dari perbuatan keji dan
mungkar atau perbuatan buruk, "Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan)
keji dan mungkar." (QS al-'Ankabut [29]: 45).
Orang yang telah dekat dengan Allah akan selalu dicintai
oleh-Nya dan dilindungi dari hal-hal tercela, doanya selalu dikabulkan, dan
dijauhkan dari hal-hal buruk.
Jika kemudian ia tertimpa suatu cobaan, misalnya sakit,
itu sejatinya ujian kesabaran dari Allah yang justru akan meningkatkan kualitas
dirinya di hadapan Allah dan manusia. Dengan shalatnya pula, seseorang akan
bersih lahir batin.
Kamis, 21 Maret 2024
Menyikapi Ramadan
Ada beberapa sikap yang harus dilakukan dalam rangka menyambut bulan Ramadan. Di antara sikap-sikap tersebut antara lain:
1. Prbanyak ibadah
2. Prrbanyak berzikir dan berdoa pada Allah
3. Perbanyak bersyukur atas nikmat Ramadan
4. Bergembira dengan datangnya Ramadan
Pertama, berdoa pada Allah agar bisa memasuki bulan Ramadan dengan kondisi yang baik. Hal ini dibuktikan oleh Rasul SAW dan para sahabatnya, mereka sudah memanjatkan doa sejak bulan Rajab. Dalam salah satu haditsnya, Rasul berdoa: Ya Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan Syaban serta sampaikanlah kami untuk masuk bulan Ramadan. (HR. Ahmad & Thabrani dari Anas bin Malik)
Selain itu, ada juga doa yang biasa dipanjatkan Rasul SAW: Ya Allah selamatkanlah diriku untuk (mengisi) bulan Ramadan, dan selamatkanlah bulan Ramadan untukku, dan selamatkan pula segala ibadahku sebagai ibadah yang diterima. (HR. At-Tirmidzi)
Kedua, bersyukur atas nikmat Ramadan yang telah diberikan Allah SWT. Makna syukur ini merupakan bentuk ekspresi kegembiraan manusia ketika diberi kesempatan kembali oleh Allah untuk memanfaatkan momentum ibadah puasa Ramadan semaksimal mungkin. Imam Nawawi dalam kitabnya al-Adzkaar menyebutkan bahwa jika seseorang diberi kebahagiaan, maka dia wajib untuk mensyukurinya.
Ketiga, bergembira dengan datangnya Ramadan. Sikap kegembiraan ini merupakan indikator keimanan seseorang. Sikap ini pula yang menunjukkan bahwa orang tersebut mengetahui dengan yakin segala yang terkandung dalam bulan Ramadan seperti keberkahan, dibukanya pintu surga, ditutupnya pintu neraka, dan sebagainya.