Baru saja kita di sumbar wabil khusus pasaman dan Pasaman barat dilanda musibah gempa bumi yang menyebabkan longsornya gunung pasaman dan mengakibatkan galodo, serta banyaknya rumah yang tertimbun ada runtuh dan retak retak. Sementara gempa susulan masih terjadi. Tentu saja kejadian ini menjadi suatu ketakutan dan kecemasan bagi setiap kita. *
Untuk menyemangati diri kita, ~~Agama sebagai pedoman dan panduan hidup kita jauh-jauh hari telah memberikan beberapa penjelasan penting terkait soal-soal yang sangat kursial seerti ini.
Pertama untuk menyemangati diri kita, kita perlu menyadari bahwa:
Apapun bentuk kejadian apakah itu musibah gempa bumi, galodo, bencana dan Lain-lain.
Sikap yang pertama kita adalah harus tetap optimis, meyakini bahwa kejadian seperti ini pasti ada rahasia Ilahi di baliknya. Introspeksi diri kita, Mungkin selama ini kita Sombong dan lupa pada Nya, sehingga Ia menegur dan menzahirkan pula kesombongan Nya kepada kita.
Arrum 41 menjelaskan:
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ اَيْدِى النَّاسِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِيْ عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ
Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).
Jadi oleh karena ada rahasia Nya ini, kita harus mengambil hikmah, dibalik kejadian ini dan menyerah kan persoalan ini kepada Nya sebagai sebuah keyakinan iman kita. Begitu firman Nya Dalam Attaubah : 51
قُلْ لَنْ يُصِيبَنَا إِلَّا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَنَا هُوَ مَوْلَانَا ۚ وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ
Katakanlah: "Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal".
Kedua:
Kita mengajak diri kita, keluarga dan masyarakat lingkungan dimana kita berada untuk menyiapkan diri, menghindar dari hal-hal yang akan mendatangkan musibah yang dapat mengancam diri kita. Dalam bahasa agama disebut juga dengan Ikhtiar sepenuh hati.
Bagaimana caranya??
Jangan panik, jangan cemasnya berlebihan, Jangan Sombong dan angkuh, tetap waspada dan Selektif terhadap berita-berita hoax yang dapat meresahkan kita dan masyarakat kita.
Ketiga
Bahwa Musibah adalah sebuah kenyataan dan ujian hidup.
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.
Salah satu ujian Nya adalah kecemasan dan rasa takut, untuk mengatasinyanya disinilah perlunya arti penting agama.
الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji´uun".
Semoga bermanfaat☕☕
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar