Manusia hidup sering diuji dengan cobaan hidup yang berat yang bisa menyebabkannya menjadi kecewa, lelah lalu muncul rasa keluh kesah. Lebih-lebih hidup di era persaingan dan kompetisi seperti sekarang ini.
Seseorang saat rizekinya menyusut, prestasinya kendor, karirnya menurun, dan lain sebagainya, tidak jarang dalam hatinya mengatakan : "aduh, kenapa hidup saya semakin susah”.
Ada pula yang sedang sakit, sudah berobat ke mana-mana, namun belum sembuh juga, lalu terbersit dalam hatinya perkataan :”betapa malang nasib saya, sampai kapan harus saya derita sakit ini.”
...
Jadi, berkeluh kesah bisa menimpa siapa saja. Allah berfirman.
إِنَّ الإنْسَانَ خُلِقَ هَلُوعًا al-Ma’arij 19 -20
Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah.
إِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوعًا
Apabila ia ditimpa kesusahan, ia mengeluh
Itulah sifat kita manusia. Andai saja semua itu sudah terpenuhi kitapun masih akan mengeluh, karena suatu saat kita akan tua dan suatu saat akan mati.
Lalu sebagai orang yang yang beriman, bagaimana cara kita menyikapinya?
Cara yang paling baik adalah dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Allah yang menguji manusia, tentulah sudah disiapkannya juga solusinya.
Ada sekelompok manusia yang putus asa dan merasa tidak mampu menjalani ujian hidup yang berat hingga berkeluh kesah “saya tidak sanggup dengan ujian ini”.
...
Allah sejak dahulu telah memberikan solusi sebagai jawaban atas keluhan itu, telah menjamin bahwa Allah hanya memberi ujian atau beban hidup kepada seseorang berdasarkan kesanggupan orang itu, (Baqarah ayat 286) “
لا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلا وُسْعَهَا
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai kesanggupan orang itu.
Jadi Allah memberi kita ujian sesuai dengan kesanggupan kita.
Ada segolongan manusia yang tertimpa kesulitan hidup, kekurangan dan penderitaan hingga berkeluh kesah dengan keluhannya berbunyi “aduh, masalah ini sulit sekali, tak ada penyelesaiannya”. Terhadap keluhan itu, Allah telah memberi solusi sebagai jawaban atas keluhan itu, sebagaimana ditegaskan dalam surat al-Insyirah ayat 5-6 :
فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا . إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
Dengan demikian, jika setiap orang bisa memahami bahwa setelah kesulitan pasti ada kemudahan, maka dia akan ulet agar lekas melewati kesulitan, sabar dan istiqamah agar mendapati kemudahan.
Kadang ada orang yang tertimpa kesulitan hidup hingga berkeluh kesah dengan keluhannya berbunyi “tidak mungkin bisa. ini mustahil ”. Terhadap keluhan itu sesungguhnya Allah telah memberikan solusi sebagai jawaban atas keluhan itu, sebagaimana dalam surat Yasin ayat 82 :
إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا أَنْ يَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ
Jika Allah menghendaki sesuatu, Allah hanya berkata :Jadilah, maka jadi.
Dengan demikian, jika setiap orang bisa memahami bahwa jika Allah menghendaki terwujudnya suatu hal atau kondisi pastilah tidak ada kata mustahil, tentulah sangat mudah, maka orang itu akan ulet, giat dan rajin berusaha berdoa.
Ada orang yang tertimpa kesulitan hidup hingga berkeluh kesah dengan ucapanya “saya stress, gundah dan tidak bisa tenang”. Terhadap keluhan itu sesungguhnya Allah telah memberikan solusi sebagai jawabannya, dalam surat ar-Ra’d ayat 28 :
أَلا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah, hati menjadi tenang”
Dengan demikian, jika setiap orang yang mengalami tekanan jiwa dan kegelisahan kemudian dia banyak mengingat Allah, mendekat dan tawakal kepada Allah, tentulah dia akan memperoleh kedamaian hidup dan ketenangan jiwa.
Ada juga orang yang berkeluh kesah dengan ucapanya “sia-sia sudah usaha yang telah saya lakukan, sia-sia pengorbananku selama ini untuk kebaikan”. Terhadap keluhan itu sesungguhnya Allah telah memberikan jawaban atas keluhan itu, sebagaimana ditegaskan surat az-Zalzalah ayat 7:
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ
Siapa yang mengerjakan kebaikan meski sebesar biji dzarrah, niscaya ia akan memperoleh balasannya”
Dengan demikian, setiap orang yang menyadari bahwa pengorbanan dan perjuangannya di masa-masa yang telah lalu, pasti akan diganjar dengan pahala yang baik oleh Allah, tentulah orang itu tidak akan putus harapan lagi.
Ada juga orang yang berkeluh kesah dengan ucapanya “sedih rasanya, kini aku sendiri, tiada kawan lagi, tiada lagi orang yang sudi bersamaku”. Terhadap keluhan itu sesungguhnya Allah telah memberikan jawaban atas keluhan itu, sebagaimana disebutkan dalam surat at-Taubat ayat 40:
لا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا
Janganlah bersedih, karena sesungguhnya Allah bersama kita”
Dengan menghayati isi ayat tersebut, sudah sepatutnya setiap orang tidak merasa sepi, sedih dan merasa dunianya sempit. Karena Allah bersamanya, Allah maha kuasa mengirimkan kawan baru yang lebih baik untuknya.
Ada juga orang yang kerja keras, menguras tenaga, fikiran, waktu dan perhatian, hingga ia ditimpa lelah badan, penat pikiran, tegang urat syaraf hingga berkeluh kesah “aduh, aku capek, saya lelah dan jenuh”. Terhadap keluhan itu, Allah telah memberikan solusi sebagai jawaban atas keluhan itu, yakni Allah telah menganugerahkan sarana refreshing untuk mengembalikan stamina badan dan stabilitas fikiran, sebagaimana ditegaskan dalam surat an-naba’ ayat 9 “ :
وَجَعَلْنَا نَوْمَكُمْ سُبَاتًا
Dan Kami (Allah) menjadikan tidurmu untuk istirahat.”
Dengan demikian, orang yang menyadari bahwa ada solusi atas kelelahannya itu, dia bisa menempuh istirahat dengan cara tidur, cuti, berlibur, dan refreshing, sehingga bisa fit kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar