يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّنْ قَوْمٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُوْنُوْا خَيْرًا مِّنْهُمْ وَلَا نِسَاۤءٌ مِّنْ نِّسَاۤءٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُنَّ خَيْرًا مِّنْهُنَّۚ وَلَا تَلْمِزُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوْا بِالْاَلْقَابِۗ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوْقُ بَعْدَ الْاِيْمَانِۚ وَمَنْ لَّمْ يَتُبْ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olokkan) perempuan lain (karena) boleh jadi perempuan (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela satu sama lain dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barangsiapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim. (Alhujurat:11)
1. Jangan menghina orang lain
Walaupun ada kekurangan nya, tapi jangan disebut jangan diangkat.
Karena Allah yang menciptakan manusia ini kelebihan dan kekurangan nnya. Baik cantik atau tidak, pintar atau bodoh, jangan sampe dihina yang ada kekurangan nya. Tapi dalam pandang an Allah dia berlebih yang kita ndak tau.
Kenapa??
Dalam ayat ini dijelaskan, belum tentu orang yang kita hina ini lebih baik dari kita. Yang awak ndak tau.
Dalam pepatah minangnya "tungau di subarang lautan tampak, gajah dipalupuak mato ndak nampak"
Oleh karena nya tidak boleh kita menghina.
2. Kita tidak boleh mencela, memaki2 apalagi mencela diri sendiri. Ini yang disebutkan dalam ayat.
Alangkah malangnya hidup saya, kalo tidak begini saya dulu, tidak langkah ini yang saya ambil mungkin ndak mode iko iduik ren dah. Menyesal kita ndak boleh juga. Apalagi orang lain ndak boleh juga!
Kalo tadi menghina kalo sekarang menyesali
Ayat berikut:
3. Jangan memberi gelar dg gelar yg tidak baik.
a, iko acok wak lakukan bapak2 kaumuslimin,, ado urang tidak taat awak kadang2 ringan jo lidah wak mengecek an inyo kafir, bodoh, durhaka dll.
Kata Allah, jangan!
Sebab dia syahadatain kebetulan dia belum melaksakan perintah Allah, jangan dikatakan dia kafir.
Dalam hadits malah disebut:
Man kaafara muk minan fahuwa kaafiruun.
"Barang siapa yang mengatakan mengkafirkan orang mukmin, orang yang mengatakan itulah yang kaafirun.
Apa artinya, jangan kita Menuduh yang negatif pada seseorang, walaupun dia melakukan perbuatan yang tercela.tapi ucapan kita direm, jangan sampai menyinggung perasaan nya.
Cuma ada pula saat nya kalo jelas dia salah barangkali ditunjuk dan di ajari. Itu perlu nya amar makruf nahi mungkar. Tapi dengan "lintalahum", lunak lembut, jangan dg kasar.
Itulah antara lain 3 larangan dalam surat Alhujurat 11