Selamat datang di blog Zainal Masri- semoga ada manfaatnya dan bernilai Ibadah disisi Nya serta menjadi cemety buat generasi yang akan datang.Amiin ya Rabbal 'Alamiin. Blog ini berisi tentang serba-serbi my prestasi-prestasi yang pernah diraih,, harapan: galilah potensi kita menjadi prestasi” jangan pernah berhenti melakukan aktifitas-aktifitas positif untuk mengukir prestasi ..Allah menciptakan manusia dengan sempurna, Allah memberi banyak potensi/kemampuan. Tugas kita adalah: mencari-menggali-menemukan-menmgembangkan dan meningkatkan kemampuan diri tersebut. Moment adalah peluang yang diberikan Allah kepada kita untuk maju, Allah tidak pernah memberi amanah/beban yang kita tidak mampu. Sukses/takdir baik diberikan kepada mereka yang optimis. Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat di antara manusia lainnya. Yakinlah Allah tidak akan pernah meninggalkan hamba-nya. Doa adalah senjata kita yang paling Ampun. Usaha-Ikhtiar-Do,a. Kalau sabar menunggu masa, Insyaallah..��☕☕☕

Rabu, 28 April 2021

Peran Pelajar Dalam Kemajuan Islam

Oleh: 
Zainal Masri-Ka.MAS Tigo Nagari

السلا م عليكم ورحمة الله وبر كا ته

 اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلَامُ  عَلىَ اَشْرَفِ اْللأَنْبِياَءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ سَيِّدِناَ وَمَوْلَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ, اَمَّا بَعْدُ

Bapak Dewan Hakim yang arif dan bijaksana

Hadirin terutama rekan rekan pelajar yang saya muliakan.

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Alloh SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya kepada kita semua, sehingga kita dapat berkumpul di tempat ini dalam keadaan sehat wal'afiat. Sholawat dan salam untuk junjungan kita Nabi Muhammad SAW.  Intan mutiara di kota mekah parit pagar di kota madinah penegak kebenaran dan penghancur kebatilan. Yakninya Nabi Muhammad SAW

Bapak Dewan Hakim yang arif dan bijaksana.

Pada kesempatan yang berbahagia ini saya akan menyampaikan sebuah sarahan yang berjudul "Peran pelajar dalam kemajuan Islam".

Pelajar adalah gambaran pemimpin masa depan.. Jika kita ingin bertanya mau dibawa kemana masa depan bangsa  ini, maka lihatlah bagaimana keadaan pelajar hari ini. Bahkan akan bagaimana warna Islam di bangsa ini kedepan 20, 30 tahun yang akan datang tergantung pelajarnya. Sebagaimana Syekh Mustofa al-Ghalayaini seorang pujangga Mesir berkata :

إن في يد الشبان أمر الأمة وفي أقدامها حياتها

(Innafi yadissyubaani amral ummah wafi iqdamihaa hayyataha)

“bangsa dan negara tergantung bagaimana pemudanya". kau pelajar hari ini, pemimpin di masa depan. 

Dari ungkapan tersebut jelas bahwa apabila ingin memajukan bangsa dan islam maka dengan membina pelajarnya. Dan sebaliknya apabila ingin menghancurkan sebuah bangsa, tidak perlu dengan mengangkat senjata untuk berperang, namun cukup menghacurkan pelajar atau pemudanya saja, maka kelak bangsa akan hancur dengan sendirinya.

Teman-teman pelajar seperjuangan

Sekarang mari kita lihat diri kita, mari kita tengok teman-teman di sekeliling kita, mudah-mudahan kita yang ada di sini tidak termasuk bagian dari teman-teman kita yang sudah terjangkiti oleh virus pelajar yang sangat berbahaya, Apa itu? yaitu virus hura-hura. Menghabiskan waktu hanya untuk senang-senang sesaat, dan tidak mau mengikuti aturan. 

Saat belajar di  sekolah bermalas-malasan, nakal, pulang sekolah main game,  HP yang seharusnya digunakan untuk menggali informasi seluas-luasnya justru lebih banyak digunakan untuk menonton flm porno, daripada ibadah, lebih banyak smsan daripada mengikuti pengajian, lebih banyak menelfon pacar daripada belajar. Hingga lupa PR, lupa tugas dan lupa cita-citanya

Lantas….apa benar kita sebagai pelajar?  yang  dapat mempengaruhi nasib bangsa ini ke depan…?.

Teman-teman seperjuangan

Ibarat tumbuhan disaat kecilnya sudah bengkok, penuh penyakit, maka tidak akan tumbuh menjadi pohon kayu yang  baik dan menghasilkan buah yang berkualitas.

Ibarat bangunan kita adalah pondasi. Jika pondasinya lemah, maka semegah apapun bangunan itu hanya tampak indah dari luar namun tidak tahan goncangan, keropos rapuh dan mudah runtuh.

Jadi dari uraian yang singkat ini sudah jelas, walaupun kita masih pelajar namun sangat besar peranan kita dalam kemajuan islam dan kemajuan bangsa. Apabila kita hanya bermalas-malasan maka kelak islam dan bangsa kita akan diisi oleh orang-orang yang yang malas. Sebaliknya apabila kita menjadi pelajar yang rajin, penuh prestasi serta berlakul karimah. Maka kelak bangsa kita menjadi bangsa yang maju, penuh prestasi dan bermartabat.

Bapak Dewan Hakim serta Teman-teman seperjuangan

Untuk itu Sebagai pelajar saya mengajak  milikilah karakter yang kuat agar mampu mengemban tugas dan amanat perjuangan untuk islam dan bangsa ini.  karakter apa  yang harus dimiliki oleh pelajar khususnya pelajar islam antara lain:

Yang pertama;    Memiliki Iman Yang Kuat dan Lurus.

Dengan memiliki iman yang lurus dan kuat maka seorang pelajar bisa terbimbing dalam jalur yang benar dan terhindar dari virus – virus pelajar yang telah saya jelaskan tadi. Iman yang kuat dan lurus tersebut akan membawa pelajar pada islam yang baik yang tingkah – lakunya sesuai dengan Al – Qur’an dan As – Sunah.

Yang kedua;     Memiliki Akhlak Yang Mulia.

Akhlak akan menjadikan seorang pelajar tahu dalam bersikap, kapan dia harus hormat, dan kapan dia harus bersikap tegas.  

 Contohlah Rasulullah, beliau membangun akhlak dengan ahklak, sehingga Allah memuji beliau:

وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ

Dan sesungguhnya kamu (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang agung.

Yang ketiga; Berpengetahuan Luas.

Ilmu adalah kunci kesuksesan manusia baik itu kesuksesan dunia maupun kesuksesan akhirat. Rasulullah saw. bersabda:  “Barangsiapa yang menghendaki kebaikan di dunia maka dengan ilmu. Barangsiapa yang menghendaki kebaikan di akhirat maka dengan ilmu. Barangsiapa yang menghendaki keduanya maka dengan ilmu. 

Teman-teman seperjuangan.

Dengan pergeang iman, akhlakul karimah dan ilmu pengetahuan yang luas kita akan menjadi generasi bangsa, yang siap untuk kemajuan islam, serta cita-cita bangsa yang kita cintai ini. Sehingga Dengan pelajar yang beriman bangsa akan aman. Dengan pelajar yang berilmu bangsa akan maju. Dengan pelajar  yang  beraklak mulia bangsa akan Berjaya. Jadilah pelajar yang memiliki semangat untuk perubahan kearah kemajuan tersebut dengan karakter yang 3 ini. 

Selamat Berjuang!

Demikianlah yang dapat saya sampaikan, 

Wabillahitaufik walhidayah 

Wassalamualaikum WrWb.

Minggu, 25 April 2021

Aktualisasi Sumbang 12 dan kato nan ampek serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya

Ranah budaya MinangKabau banyak memberikan nuansa pendidikan yang dapat meningkatkan budi dan bahasa kaum wanita Minangkabau. Salah satu diantaranya adalah dengan menjauhi hal - hal yang sumbang, jangga kalau diliek. Yang dimaksud dengan sumbang dalam tulisan ini adalah segala sesuatu yang tidak pada tempatnya. Ketidak pada tempatannya ini dapat dalam bentuk perbuatan, perkataan, atau pemikiran. Jika disimak dengan lebih dalam, akan terlihat begitu banyak nilai-nilai pendidikan yang terdapat pada hal-hal yang sumbang itu. Muara dari semua adalah budi dan bahasa.

Pengertian Sumbang 12

Sumbang 12 merupakan sebuah nasihat seorang ayah kepada anaknya khususnya pada anak perempuan. Mengapa perempuan? Karena bagi orang minangkabau perempuan begitu mulia. Budi pekerti dan rasa malu dijunjung tinggi seperti pada kutipan berikut:

“Ketahuilah nak, kok indak dek buku tiok rueh, indak sambilu malampisi, haram baguno buluah bambu, mako baitu juo parampuan, nan manjadi rueh jo buku di dirinyo indak lah lain indak lah bukan sapado dari budi, sadangkan sambilunyo adolah malu. Parampuan indak babudi ibarat bambu indak ba rueh, alun tasingguang nyo lah ratak, baru tagisia nyo lah pacah, parampuan tak punyo malu bak buluah ilang sambilu, bangun lamah tanago rapuah, hilang kepribadian, pupuih sumangek jati diri, tanpa power tanpa wibawa (Ketahuilah nak, kalau tidak ada buku di tiap ruas, dan “sambilu” melampisi, tidak ada gunanya buluh bambu. Maka begitu juga perempuan, yang menjadi ruas dan buku di dirinya adalah budi pekerti, dan yang menjadi “sambilu” adalah rasa malu. Perempuan tidak berbudi ibarat bambu tidak beruas, belum tersinggung dia sudah retak, baru tergesek saja dia sudah pecah. Perempuan tak punya malu ibarat bambu tidak bersembilu (sambilu), kalau bangun dia lemah tenaganya rapuh, hilang kepribadian, pupus semangat jati diri, tanpa power tanpa wibawa).”

Sumbang 12 sendiri pengertiannya adalah 12 perilaku yang sumbang atau tercela, namun belum bisa dikategorikan pada perbuatan salah artinya perbuatan ini tidak salah tapi janggal di mata orang Minang. Oleh karena itu dikatakan sumbang 12. Jika perempuan Minang melakukannya, maka dia akan dipandang aneh oleh masyarakat dan biasanya akan ditegur oleh orang tua. Sumbang 12 ini tertulis sumbernya dari Tambo dan semacam nilai adat yang dianut secara turun temurun berupa nasihat ayah yang sering diberikan kepada anak perempuannya.

Terdapat pembagian sumbang 12 dan maknanya, yaitu:

1. Sumbang duduak (sumbang duduk).

Duduak sopan bagi padusi iyolah basimpuah, bukan baselo cando laki-laki, nan paliang tacacek bana kalau mancanngkuang jo mancongkong sabalah lutuik batagakkan bak gaek duduak di lapau (Duduk perempuan Minang adalah bersimpuh, bukan bersila seperti laki-laki. Yang paling tercela adalah duduk jongkok, dan duduk dengan kaki diangkat sebelah seperti orang tua duduk di warung kopi).

Kok duduak di bangku di kurisi, rapekkan paho arek-arek, manyampiang agak salayang, nyampang mamakai rok singkek, usahlah kaki ditindiahkan, nak jan tasimbah nampak sajo (Kalau duduk di kursi, rapatkan paha benar2 rapat, sedikit menyamping. Kalo seandainya memakai rok pendek, kaki jangan ditindihkan, jelek dilihat).

Baitupun duduak di honda, dibonceang atau mambonceang, ijan mangangkang abih2, manjajok dipandang urang. Itu sumbang duduak (Begitu pun duduk di atas motor, baik dibonceng atau membonceng, jangan mengangkang lebar2, menjijikkan dipandang orang lain).

2. Sumbang jalan.

Bajalan musti ba kawan, paliang kurang jo paja ketek, kalau padusi bajalan surang, saibarat alang-alang lapeh, jatuah merek turun harago, randah pandangan laki-laki.Berjalan harus ada kawannya, setidak-tidaknya dengan anak kecil. Kalau perempuan berjalan sendiri ibarat elang lepas, jatuh merek turun harga, rendah dipandang laki-laki).

Usah bajalan ba gageh-gageh, malasau mandongkak-dongkak, co ayam gadih ka batalua, usah… tapi bajalanlah siganjua lalai, pado tampuah suruik nan labiah, alu tataruang patah tigo, samuik tapijak indak mati, aratinyo lamah lambuik, gemulai tapi tegas, kok bajalan ba samo gadang, jan babanja ma ampang labuah, agak’i urang di bulakang, kok bajalan jo urang tuo atau jo urang laki-laki, awak ma iriang di bulakang, baitulah adat ka dipakai (Jangan berjalan terburu2, tapi berjalan lah dengan gemulai tapi tegas.Ibaratnya, ranting pohon kalau tersandung bisa patah menjadi 3, tapi semut diinjak tidak mati.Begitulah wibawa perempuan Minang. Jika berjalan dengan teman sebaya, jangan berbanjar (beriring2an). Jika berjalan dengan orang tua atau dengan laki-laki, perempuan mengiringi agak di belakang sedikit (jangan mendahului). Begitu lah adat yang akan dipakai.

3. Sumbang kato (kata)/sumbang bicara.

Bakatolah jo lunak lambuik, duduak kan etongan ciek-ciek, nak paham urang mukasuiknyo, sumbang bana dek parampuan barundiang co murai batu bak aia sarasah tajun rumik lah urang mamiliahi, kalau rang tuo sadang mangecek, pantang mamotong bicaronyo, nantikan dulu sudah2, baru dijawab patuik dijawab, didakek urang sadang makan usah mangecek nan kumuah2, pai manjanguak urang sakik usah carito urang mati, kurang baiak kurang tapuji manunggu utang di nan rami, baitu ajaran sopan santun (Bicaralah lemah lembut, dudukkan persoalan satu-persatu, jangam tergesa-gesa. Jika orang tua sedang bicara jangan dipotong. Jangan bicara kotor ketika sedang makan.Jangan bicara kematian ketika menjenguk orang sakit).

4. Sumbang caliak (melihat).

Kurang taratik urang padusi, pamana pancaliak jauah, pamadok arah balakang, pamatuik diri surang. Nyampang pai ka rumah urang, pajinak incek mato, jan malanja sapanjang rumah. Usah pancaliak jam, wakatu ado tamu. Ijan panantang mato rang jantan, aliahan pandangan ka nan lain, manakua caliak ka bawah (Kurang sopan kalau perempuan melihat jauh ke depan, kesannya sombong. Jika bertamu ke rumah orang, pandangannya jangan liar, melihat sekeliling rumah orang seperti orang menyelidik itu tidak boleh. Jika menjadi tuan rumah jangan sering lihat jam, Tamu akan tersinggung karena dianggap diusir secara halus. Jika melihat laki-laki, jangan menatap bola matanya. Melihat lah ke arah lain atau menunduk saja).

5. Sumbang makan.

Usah makan sambia tagak, kunyah kenyoh sapanjang jalan. Nyampang makan jo tangan, ganggam nasi jo ujuang jari, bao ka ateh lambek-lambek, usah mangango gadang-gadang. Nyampang makan jo sendok, agak-agak malah dahulu, nak jan balago sendok jo gigi. Ingek-ingek dalam batambuh, kana-kana manyudahi (Jika makan itu jangan “mancapak” (berbunyi).Jadi bergumam saja. Jika mau nambah nasi di takar.Biarlah sering, tapi sedikit. Kalau makan pakai sendok, jangan beradu sendok dan garpu sehingga bunyinya mengganggu.Biasakan mencuci tangan).

6. Sumbang pakai (berpakaian).

Babaju jan sampik2, nak jan nampak rasio tubuah, dima bukik dima lurahnyo, dima taluak tanjuang baliku jadi tontonan laki-laki, usah pulo talampau jarang, nan tipih nan tabuak pandang, konon tasimbah ateh bawah, usah Satantang mode jo potongan, sasuaikanlah jo bantuak badan, sarasikan jo ragi kain, buliah sajuak pandangan mato (Jangan berpakaian yang sempit-sempit, akan menjadi tontonan laki-laki.Jangan pakai baju yang mencolok warnanya, terutama merah, nanti dikatain orang kayak dendeng balado. Jika  melayat, pakai baju polos yang gelap warnanya.Jangan pakai baju yang nampak ketiak).

7. Sumbang batanyo (bertanya).

Barundiang sasudah makan, batanyo salapeh arak. Sangeklah cando, tanyo tibo ikua di ateh. kasa Usah batanyo di indak mambali. Nyampang tasasek karantau urang ijan batanyo bakandak-kandak. Buruak muncuang dijawek urang, cilako juo kasudahannyo. Simak dulu dalam-dalam, baru tanyo jaleh-jaleh (Jika kita kedatangan tamu, jangan langsung ditanya maksud kedatangannya. Pandai-pandailah berbasa-basi, disuguhi air minum dahulu, baru ditanya. Jika sedang makan bersama,Jangan bertanya harga beras. Nanti tamu kita tersinggung karena dipandang perhitungan)

8. Sumbang jawek (menjawab).

Jaweklah tanyo elok-elok, usah mangandang mamburansang. Jan asa tanyo bajawek, kunun kok lai bakulilik (Kalau menjawab pertanyaan orang hendaknya lemah lembut, jangan menyinggung perasaan orang. Terutama kalau kita lagi berjualan, jangan menyinggung perasaan konsumen).

9. Sumbang kurenah (Karakter/Pembawaan Diri).

Kurang patuik, indaklah elok babisiak sadang basamo. Usah manutuik hiduang di nan rami, urang jatuah awak tagalak, galak gadang nan bakarikiakan. Bueklah garah nan sakadarnyo, buliah ndak tasingguang urang mandanga. Jikok mambali durian, usah kuliknyo ka laman urang.Paliharo diri dari talunjuak luruih kalingkiang bakaik, nan bak musang babulu ayam (Jangan berbisik-bisik berdua ketika kita lagi duduk bertiga, nanti yang satunya tersinggung.Jangan menguap di keramaian.Jangan menutup hidung di tengah orang ramai.Jangan ketawa bisik2 ketika sedang melayat).

Sebenarnya banyak aturan-aturan yang tidak boleh dilakukan oleh perempuan yang dijelaskan dalam tambo. Kalau laki-laki tidak ada aturan khususnya. Laki-laki minang lebih banyak bebas. Bahkan dulu laki-laki itu wajib menginap di surau (masjid) untuk belajar agama dan silat atau merantau. Perempuan minang itu sangat dijaga oleh keluarganya, bahkan masyarakat. Dari sumbang 12 tersebut diajarkan bahwa perempuan itu harus bersikap anggun dan berwibawa di masyarakat.

10. Sumbang bagaua (bergaul).

Usah bagaua jo laki-laki kalau awak surang padusi. Jan bagaua jo paja ketek, main kalereang jo sepak tekong, kunun kok lai semba lakon. Paliharo lidah dalam bagaua, iklas-iklas dalam manolong, nak sanang kawan ka awak. (Jangan berkumpul dengan laki-laki jika cuma kita saja perempuannya.Jangan menginap di rumah orang jika tak ada keperluan. Jangan bergaul dengan anak kecil, seperti main kelereng, main kejar-kejaran karena tidak enak dilihat orang. Pelihara lidah dalam bergaul, ikhlas dalam menolong serta senang berteman).

11. Sumbang tagak (berdiri)

Usah panagak tantang pintu atau di janjang turun naiak, usah panagak tapi labuah kalau tak ado nan dinanti, sumbang tagak jo laki-laki, apolai bukan jo muhrim, konon pulo ba rundiang-rundiang (Tidak boleh berdiri di depan pintu atau di depan tangga.Jangan berdiri di tepi labuh (bisa dermaga, pelabuhan, dll) kalau tidak ada yg dinanti.Sumbang berdiri dengan laki-laki yang bukan muhrim, apalagi sampai berbicara terlalu lama).

12. Sumbang karajo (kerja).

Kakok karajo rang padusi iolah nan ringan jo nan alui, sarato indak rumik-rumik. Cando padusi mambajak sawah, manabang, jo mamanjek. Jikok ka kantua, nan rancak iyo jadi guru (Perempuan tidak boleh kerja yang berat-berat kayak laki-laki. Ibaratnya, boleh nyupir, tapi jangan jadi supir).

Meskipun sifatnya tertulis, tapi kontrol dari masyarakat sangat efektif. Karena hukumannya adalah malu, tak hanya bagi dirinya, juga pada keluarganya.


Demikianlah yang dapat saya hidangkan, jika ada kesalahan atau kekurangan kami mohon maaf, silahkan tinggalkan komentar dengan sifatnya membangun menjadi lebih baik. Semoga Bermanfaat dan Terima Kasih.


Sumber: Nasehat Pitaruah Ayah

Jumat, 23 April 2021

Memanfaatkan Ramadan yanng masih Tersisa

 Oleh: Zainal Masri-Materi Khutbah di Masjid Taqwa Padang Gantiang

Di hadapan Ratusan Jamaah telah disampaikan, Apa saja hal yang harus kita dilakukan dari ramadhan yang masih tersisa ini:

>>Yang harus kita lakukan adalah Kita tetap semangat menjalankan ibadah dengan niat hanya karena Allah semata, hingga akhir ramadan.

Ibadah apa saja itu?


Pertama adalah, Puasa (Qs.Albaqarah:183)

Kedua, Membaca Alquran 

Ketiga,  Bersedekah 

2. Jangan lupa membayar zakat fitrah



Berdasarkan hasil musyawarah pemerintah bekerjasama dengan kementrian agama kabupaten Pasaman. Maka diputuskan dan ditetapkan standarisasi zakat fitrah. Dari hasil musyawarah, telah disepakati zakat fitrah untuk tahun 2021 sbb:

Beras kualitas tinggi.         Rp. 36000

Beras kualitas menengah Rp. 30000

Standar Beras biasa.         Rp. 25000

Demikianlah..

Semoga Bermanfaat bagi kita semua terlebih lagi bagi khatib yang menyampaikan.

Senin, 12 April 2021

Marhaban Ya Ramadan


السلام عليكم ورحمة الله وبر كاته

Tanpa terasa, Alangkah cepat Perjalanan Detik, menit, jam, hari, minggu, bulan dan Tahun. dibanding dengan Hadirnya usia kita.Tanpa terasa kita telah berada di ujung bulan syaban 1442 H.

Ramadhan telah di ambang pintu, Oleh karena itu,  saya Zainal Masri se Keluarga, Mengucapkan;

Selamat Menunaikan Ibadah Puasa 1442 H. 

Khilaf dan salah, baik disengaja maupun tidak disengaja, Mohon Maaf Lahir dan batin. 🙏. (*)

Semoga amal Ibadah kita diterima Oleh Nya. Amiin..🤲