Selamat datang di blog Zainal Masri- semoga ada manfaatnya dan bernilai Ibadah disisi Nya serta menjadi cemety buat generasi yang akan datang.Amiin ya Rabbal 'Alamiin. Blog ini berisi tentang serba-serbi my prestasi-prestasi yang pernah diraih,, harapan: galilah potensi kita menjadi prestasi” jangan pernah berhenti melakukan aktifitas-aktifitas positif untuk mengukir prestasi ..Allah menciptakan manusia dengan sempurna, Allah memberi banyak potensi/kemampuan. Tugas kita adalah: mencari-menggali-menemukan-menmgembangkan dan meningkatkan kemampuan diri tersebut. Moment adalah peluang yang diberikan Allah kepada kita untuk maju, Allah tidak pernah memberi amanah/beban yang kita tidak mampu. Sukses/takdir baik diberikan kepada mereka yang optimis. Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat di antara manusia lainnya. Yakinlah Allah tidak akan pernah meninggalkan hamba-nya. Doa adalah senjata kita yang paling Ampun. Usaha-Ikhtiar-Do,a. Kalau sabar menunggu masa, Insyaallah..��☕☕☕

Jumat, 21 Oktober 2022

Doa untuk pengantin baru

  اَللّٰهُمَّ أَلِّفْ بَيْنَهُمَا كَمَا أَلَّفْتَ بَيْنَ آدَمَ وَحَوَّاءَ وَأَلِّفْ بَيْنَهُمَا كَمَا أَلَّفْتَ بَيْنَ إِبْرَاهِيْمَ وَسَارَةَ وَأَلِّفْ بَيْنَهُمَا كَمَا أَلَّفْتَ بَيْنَ سُلَيْمَانَ وَبُلْقِيْسَ وَأَلِّفْ بَيْنَهُمَا كَمَا أَلَّفْتَ بَيْنَ يُوْسُفَ وَزُلَيْخَا وَأَلِّفْ بَيْنَهُمَا كَمَا أَلَّفْتَ بَيْنَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَخَدِيْجَةَ الْكُبْرَى وَأَلِّفْ بَيْنَهُمَا كَمَا أَلَّفْتَ بَيْنَ الْمَاءِ وَالطِّيْنِ وَالصَّالِحَاتِ وَالصَّالِحِيْنَ وَارْزُقْهُمَا ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً نَافِعَةً فِي الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِ مَعَ السَّلَامَةِ الدَّائِمَةِ وَالسَّعَادَةِ الْأَبْدِيَّةِ وَارْزُقْهُمَا التَّقْوَى وَحُسْنَ الْخَاتِمَةِ

Ya Allah rukunkanlah  mereka seperti Engkau merukunkan Nabi Adam dan Hawwa', seperti Nabi Ibrahim dan Sara seperti Nabi Sulaiman dan Bulqis seperti Nabi Yusuf dan Zulaikha seperti Nabi Muhammad dan Khadijah seperti air dan lumpur seperti para sholihin dan sholihat dan berilah mereka rizki anak keturunan yang baik dan bermanfaat untuk agama, dunia dan akhirat serta keselamatan dan keberuntungan dan berilah ketaqwaan serta husnul khatimah.

Rabu, 12 Oktober 2022

Nabi Terakhir itu siapa, sih? Analisis perbandingan

 1. Budha

Sidarta Gautama mengatakan: "aku bukan budha yang pertama, aku juga bukan budha yang terakhir".

Budha di india artinya Nabi

Kalau begitu, siapa nabi selanjutnya: 

Jawab: Yesus


2. Yesus

Yohanes 16:4-15 (TB)  Tetapi semuanya ini Kukatakan kepadamu, supaya apabila datang saatnya kamu ingat, bahwa Aku telah mengatakannya kepadamu." (16-4b) "Hal ini tidak Kukatakan kepadamu dari semula, karena selama ini Aku masih bersama-sama dengan kamu,

tetapi sekarang Aku pergi kepada Dia yang telah mengutus Aku, dan tiada seorang pun di antara kamu yang bertanya kepada-Ku: Ke mana Engkau pergi?

Tetapi karena Aku mengatakan hal itu kepadamu, sebab itu hatimu berdukacita.

Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.

Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman;

akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku;

akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi;

akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum.

Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya.

Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.

Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku.

Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya; sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku."


Analisis:

Ada 2 kelompok:

Ada yang memuliakan Yesus

Ada yang menghina.


Konsep Islam:

Dalam islam Yesus itu diangkat dan diselamatkan dan di suatu hari akan diturunkan lagi. Lalu siapa yang disalip, adalah yang diserupakan wajahnya dengan Yesus.


Konsep Kristen:

Yesus itu ditangkap dan disalib. Pada saat disalib nasibnya sangat menyedihkan dan tidak pakai baju. 


Dibandingkan nasrani, islam lebih memuliakan Yesus.

Maka Yesus mengatakan seperti, yohanes 16: 13-15.

Akan ada yang menggantikan beliau, dan memuliakan beliau. Dia tidak lain Nabi Muhammad, SAW.


3. Muhammad SAW

وَاِذۡ قَالَ عِيۡسَى ابۡنُ مَرۡيَمَ يٰبَنِىۡۤ اِسۡرَآءِيۡلَ اِنِّىۡ رَسُوۡلُ اللّٰهِ اِلَيۡكُمۡ مُّصَدِّقًا لِّمَا بَيۡنَ يَدَىَّ مِنَ التَّوۡرٰٮةِ وَمُبَشِّرًۢا بِرَسُوۡلٍ يَّاۡتِىۡ مِنۡۢ بَعۡدِى اسۡمُهٗۤ اَحۡمَدُ‌ؕ فَلَمَّا جَآءَهُمۡ بِالۡبَيِّنٰتِ قَالُوۡا هٰذَا سِحۡرٌ مُّبِيۡنٌ

Wa iz qoola 'Eesab-nu-Mayama yaa Banii Israaa'iila innii Rasuulul laahi ilaikum musaddiqal limaa baina yadayya minat Tawraati wa mubashshiram bi Rasuuliny yaatii mim ba'dis muhuuu Ahmad; falammaa jaaa'ahum bil baiyinaati qooluu haazaa sihrum mubiin

Dan (ingatlah) ketika Isa putra Maryam berkata, "Wahai Bani Israil! Sesungguhnya aku utusan Allah kepadamu, yang membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat dan memberi kabar gembira dengan seorang Rasul yang akan datang setelahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)." Namun ketika Rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata, "Ini adalah sihir yang nyata."


Tentang penyaliban

An-Nisa': 157

وَّقَوْلِهِمْ اِنَّا قَتَلْنَا الْمَسِيْحَ عِيْسَى ابْنَ مَرْيَمَ رَسُوْلَ اللّٰهِۚ وَمَا قَتَلُوْهُ وَمَا صَلَبُوْهُ وَلٰكِنْ شُبِّهَ لَهُمْ ۗوَاِنَّ الَّذِيْنَ اخْتَلَفُوْا فِيْهِ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ ۗمَا لَهُمْ بِهٖ مِنْ عِلْمٍ اِلَّا اتِّبَاعَ الظَّنِّ وَمَا قَتَلُوْهُ يَقِيْنًاۢ ۙ

dan (Kami hukum juga) karena ucapan mereka, “Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah,” padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh adalah) orang yang diserupakan dengan Isa. Sesungguhnya mereka yang berselisih pendapat tentang (pembunuhan) Isa, selalu dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka benar-benar tidak tahu (siapa sebenarnya yang dibunuh itu), melainkan mengikuti persangkaan belaka, jadi mereka tidak yakin telah membunuhnya.