Selamat datang di blog Zainal Masri- semoga ada manfaatnya dan bernilai Ibadah disisi Nya serta menjadi cemety buat generasi yang akan datang.Amiin ya Rabbal 'Alamiin. Blog ini berisi tentang serba-serbi my prestasi-prestasi yang pernah diraih,, harapan: galilah potensi kita menjadi prestasi” jangan pernah berhenti melakukan aktifitas-aktifitas positif untuk mengukir prestasi ..Allah menciptakan manusia dengan sempurna, Allah memberi banyak potensi/kemampuan. Tugas kita adalah: mencari-menggali-menemukan-menmgembangkan dan meningkatkan kemampuan diri tersebut. Moment adalah peluang yang diberikan Allah kepada kita untuk maju, Allah tidak pernah memberi amanah/beban yang kita tidak mampu. Sukses/takdir baik diberikan kepada mereka yang optimis. Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat di antara manusia lainnya. Yakinlah Allah tidak akan pernah meninggalkan hamba-nya. Doa adalah senjata kita yang paling Ampun. Usaha-Ikhtiar-Do,a. Kalau sabar menunggu masa, Insyaallah..��☕☕☕

Sabtu, 30 September 2023

Membebaskan diri dari Narkoba


Bahwa Sebagai generasi muda dan komunitas masyarakat Indonesia harus cerdas dan tanggap dalam mengatasi bahaya penyalahgunaan narkoba. Langkah awal yang bisa di lakukan adalah dengan memperbanyak informasi mengenai bahaya penyalahgunaan serta peredaran gelap narkoba, apakah melalui membaca artikel-artikel tentang bahaya narkoba, melihat berita-berita di media cetak maupun media elektronik bahkan lewat pameran-pameran yang sering di lakukan oleh Badan Narkotika Nasional.

Agar terhindar dari perbuatan tercela seperti, berjudi, minuman keras, free seks, narkoba dan lain-lain. Mulailah dari diri sendiri menghindarinya!

Dari beberapa artikel yang penulis baca, Berikut penulis hidangkan beberapa tips bagi generasi muda serta masyarakat pada umumnya agar terbebas dari narkoba.

1. Tingkatkan iman dan taqwa. Semua agama mengajarkan tentang kebaikan. Salah satu diantaranya adalah dengan menjauhkan diri dari barang haram yaitu narkoba, obat-obatan terlarang dan minuman keras. Dengan keimanan dan ketaqwaan yang bersumber dari diri pribadi, kita akan mampu menghindarkan diri dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.

2. Siapkan diri dan mental untuk menolak apabila ditawari narkoba. Kemampuan diri dan mental dalam menghindari penyalahgunaan narkoba sejak dini bisa terbentuk mulai dari lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Dari lingkungan yang baik akan timbul pribadi yang baik pula pada setiap individunya.

3. Hati-hati dalam memilih teman bergaul. Dalam pergaulan kita juga harus selektif dalam memilih teman. Kita pilih teman atau kelompok yang dapat meningkatkan pengetahuan kita dan yang menambah nilai positif bagi diri kita. Apalagi saat ini, pergaulan sudah dibilang "bebas", dalam arti tanpa ada batasan-batasannya. Padahal, pergaulan itu ada tata caranya. Pergaulan yang baik akan membentuk kita menjadi pribadi yang baik dan mampu menangkal penyalahgunaan narkoba.

4. Belajar berkata "Tidak" apabila ditawari dengan alasan yang tepat, kalau tidak mampu segera tinggalkan tempat itu. Apabila ada orang yang berusaha menawari kita barang haram (narkoba) dalam bentuk apapun, kita harus mengatakan "tidak" dengan alasan yang tepat. Jangan sampai menyinggung perasaan. Orang yang memakai narkoba biasanya akan berperangai beringas. Kalau tidak mampu segera tinggalkan saja tempat itu. Dan jangan sekali-kali untuk bertemu orang tersebut. Lebih baik menghindar.

5. Untuk mengisi waktu luang lakukan kegiatan yang positif. 

Banyak dari kita yang kebingungan dalam mengisi waktu luang. Terkadang kita berakhir pada pilihan yang salah yaitu pergaulan bebas. Padahal banyak kegiatan positif yang dapat kita lakukan. Misalnya membaca, membatu orang tua, berkebun dll.

Itulah beberapa upaya yang menurut penulis  agar terbebas dari penyalahgunaan narkoba,  diharapkan kita mampu menjaga diri kita, keluarga kita, teman-teman kita dan yang lebih utama generasi muda penerus bangsa agar terbebas dari penyalahgunaan narkoba.


Kamis, 14 September 2023

Di dunia ini, Ada 4 Musuh Manusia yang akan dihadapinya dalam menjalani hidupnya

1. Dunia

Dunia itu bahasa arab.

Dalam doa sering kita bermohon:

Qs. Albaqarah 201

رَبَّنَآ اٰتِنَا فِى الدُّنۡيَا حَسَنَةً وَّفِى الۡاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَّ قِنَا عَذَابَ النَّارِ

Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia (ada kata dunia disana) dan beri kami kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari azab neraka."

Ayat ini menjelaskan tentang pembangunan manusia seutuhnya, artinya seimbang antara   fisik tubuh kita dengan kekuatan mental spiritual. Duniawi dan uhkrawi, lahir batin, jasmani dan rohani

Tapi di ayat sebelumnya itu ada ayat yang 200 nya. Orang yang kiblatnya hanya dunia semata mata.

رَبَّنَآ اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا وَمَا لَهٗ فِى الْاٰخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ

Diantara manusia ada yang berkata dan berdoa, Ya Tuhan kami, beri kami kebahagiaan di dunia saja dan ia  tidak dapat kebahagiaan apa2 di akhirat. 

Inilah yang banyak dianut oleh orang yang berpaham sekularisme, yang tidak yakin adanya akhirat yang banyak berkembang di dunia barat yang boleh jadi sudah masuk sebagian ke nagari awak.


Bagi mereka dari segi tempat hidup itu hanya di dunia ini saja, dari segi waktu sekarang saja, sukses hari ini, bahagia hari ini, ya selesai. Mereka tak yakin ada allah, tak yakin ada malaikat, apalagi cerita azab kubur tambah tidak yakin mereka.

Lalu kenapa dunia ini menjadi musuh bagi kita? Karena dunia ini merayu manusia agar lalai. Harta, Anak itu kan kehidupan dunia.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلَا أَوْلَادُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ ۚ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَٰلِكَ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ

Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi.

Tapi jangan pula disimpulkan kita nggak perlu dunia, dunia walaupun musuh kita kita perlu dunia, ekonomi perlu

2. Hawa Nafsu

Perlu kita ketahui kalau manusia tidak punya nafsu manusia tidak juga bisa berusaha.

Tapi hawa nafsu perlu dikendalikan.

Dalam diri kita ada akal ada nafsu, akal gunanya untuk mengendalikan nafsu, jika akal menang nafsu kalah manusia akan Selamat. Tapi jika nafsu menang akal kalah manusia akan sengsara.

اِنَّ النَّفۡسَ لَاَمَّارَةٌۢ بِالسُّوۡٓءِ

Dalam surat yusuf 53

Sesungguhnya nafsu selalu menyeret kepada hal2 yang jahat..

Jadi ini lah yang perlu kita waspadai..

Nafsu ada 3

1. Nafsu lawwamah, 

2. Nafsu amarah, yang tadi itu.

3. Nafsu yang mendorong kepada kebaikan. Yaitu mutmainnah. Ini yang kita harapkan ikuti sampai kita mati.


Jadi nafsu bukan dibunuh, tapi dikendalikan.

Malah hadis ada juga dipakai oleh orang sufi;

"Muutu qabla anta muu tu" matilah kamu sebelum mati..

Maksud nya apa?

Bukan bunuh diri!

Tapi nafsu tadi, dikendalikan. Jangan hanyut dalam hawa nafsu, ini antara lain musuh kita.

3. Syaitanul jin

Dalam surat anas, setan terbagi 2.

Ada dari golongan jin. Jin artinya tertutup, bertubuh halus, makanya orang gila disebut majnun, dari kata jin itu, karena orang gila itu tertutup akalnya. Bayi dalam kandungan disebut janin, sebab tertutup oleh perut ibunya, 


Jadi setan yang tak terlihat disebut jin, menghadapi nya mudah dg zikir dan membaca Alquran. Serta berdoa.

Jadi asal mendengar zikir dan ayat2 Alquran jin takut sekali.

4. Syaitanul ins

Setan berwujud manusia, dia dtg dalam bentuk teman kita. 

Dikira teman juga nyatanya musuh kita

Menjaga Kehormatan dan Harga Diri

Oleh: Zainal Masri

Didalam ajaran Islam, paling tidak ada tiga kata, yang secara makna saling melengkapi dalam mewujudkan harga diri seseorang, yakni 'Izzah (kemuliaan diri), Muru'ah (menjaga kehormatan diri), dan 'Iffah (menahan diri).

Ketiga kata tersebut, saling berkaitan antara satu dengan lainnya.

'Izzah berarti, kemuliaan, keagungan, kehormatan dan kekuatan. Jika kita sering mendengar kata  'Izzul, itu betapa mulianya Islam bagi kehidupan manusia. 

'Izzah harus ada dalam hati setiap orang, yang didapat  dengan cara mendekatkan diri kepada Allah SWT, yakni Takwa. Sebagaimana Firman Allah

begitu firman Nya dalam Al Qur'an, Surat Al Hujurat Ayat 14

"Oleh karena itu, marilah kita berlomba-lomba untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, sebagaimana Firman Nya didalam Al Qur'an Surat Al Baqarah Ayat 148, "Fastabiqul khayraat, aynamaa takuunuu ya'ti bikumullaahu jamiy'an. Artinya, "Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan.Dimana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya,"


"Yang kedua Muru'ah. Muru'ah adalah menjaga tingkah laku, hingga tetap berada pada keadaan yang paling utama, mengerjakan segenap akhlak baik dan menjauhi segenap akhlak buruk, menerapkan semua hal yang akan menghiasi dan memperindah kepribadian, serta meninggalkan semua yang akan mengotori dan menodai diri kita. Ini masalah kehormatan.

Rasulullah SAW, bersabda: "Barang siapa yang berusaha menjaga kehormatannya, maka Allah akan menjaga kehormatannya, dan barang siapa yang merasa cukup maka Allah akan memberikan kecukupan". (Shahih Al Bukhari, no.1427),"

Selanjutnya yang ketiga,  'Iffah. 

'Iffah merupakan keutamaan yang dimiliki manusia, ketika ia mampu mengendalikan syahwat dengan akal sehatnya. Dari Sifat 'Iffah inilah lahir akhlak-akhlak mulia, selerti sabar, qana'ah, adil , jujur, dermawan, santun, dan perilaku terpuji lainnya.

'Iffah itu terbagi dua, yaitu menahan dan menjaga diri dari syahwat kemaluan dan menahan diri dari syahwat perut. 

Allah berfirman dalam Al Qur'an Surat An Nuur Ayat 33, "Walyasta'fifilladziyna laa yajiduuna nikaahan hattaa yughniyahumullaahu min fadhlih". Artinya, "Dan orang-orang yang tidak mampu menikah, hendaklah menjaga kesucian (diri)nya, sampai Allah memberikan kemampuan kepada mereka dengan karuniaNya.

Kemudian ia menambahkan Sabda Nabi Muhammad SAW, "Yaa ma'syarasysyabaabi manistathaa'a mingkumulbaaata fal yatazawwaj,  fainnahu aghadhdhu lilbashari, wa ahshanu lil farji, waman lam yas tathi' fa'alayhi bish shauumi, fainnahuu lahuu wijaaun". Artinya, "Wahai para pemuda! Barang siapa diantara kalian berkemampuan untuk menikah, maka menikahlah, karena nikah itu lebih menundukkan pandangan, dan lebih membentengi farji (kemaluan). Dan barang siapa yang tidak mampu, maka hendaklah ia shaum (puasa), karena shaum itu dapat membentengi dirinya". (HR.Muttafaqun 'Alaih).

Didalam Surat Al A'raf Ayat 31, disebutkan, "Wakuluu wasyrabuu walaa tusrifuu, innahuu laa yuhibbul musrifiyn". Artinya, "Makan dan minumlah tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.

"Oleh sebab itu, mari pelihara diri kita, keluarga kita, dengan mengamalkan ketiga makna tersebut, agar kita selamat dan terhindar dari Azab Allah Azza wa Jalla.*