Selamat datang di blog Zainal Masri- semoga ada manfaatnya dan bernilai Ibadah disisi Nya serta menjadi cemety buat generasi yang akan datang.Amiin ya Rabbal 'Alamiin. Blog ini berisi tentang serba-serbi my prestasi-prestasi yang pernah diraih,, harapan: galilah potensi kita menjadi prestasi” jangan pernah berhenti melakukan aktifitas-aktifitas positif untuk mengukir prestasi ..Allah menciptakan manusia dengan sempurna, Allah memberi banyak potensi/kemampuan. Tugas kita adalah: mencari-menggali-menemukan-menmgembangkan dan meningkatkan kemampuan diri tersebut. Moment adalah peluang yang diberikan Allah kepada kita untuk maju, Allah tidak pernah memberi amanah/beban yang kita tidak mampu. Sukses/takdir baik diberikan kepada mereka yang optimis. Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat di antara manusia lainnya. Yakinlah Allah tidak akan pernah meninggalkan hamba-nya. Doa adalah senjata kita yang paling Ampun. Usaha-Ikhtiar-Do,a. Kalau sabar menunggu masa, Insyaallah..��☕☕☕

Rabu, 29 Januari 2025

Pendidikan Agama dan Pendidikan Karakter: Sinergi dalam Pembentukan Generasi Berkarakter

 

Pendahuluan

Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam membentuk karakter individu. Salah satu pendidikan yang sangat berpengaruh dalam pembentukan karakter adalah pendidikan agama. Pendidikan agama, terutama bagi umat yang beragama, tidak hanya memberikan pemahaman tentang ajaran agama, tetapi juga membantu individu dalam membangun nilai-nilai moral, etika, dan perilaku yang baik

memahami pentingnya tanggung jawab, kejujuran, dan empati. Pendekatan ini juga membantu siswa untuk mengembangkan sikap disiplin, kerja keras, dan kepatuhan terhadap aturan, yang merupakan landasan bagi kesuksesan di berbagai bidang kehidupan.

3. Mengapa pendidikan agama dan pendidikan karakter perlu disinergikan?

Pendidikan agama dan pendidikan karakter perlu disinergikan karena keduanya memiliki tujuan yang sama dalam pembentukan karakter individu. Pendidikan agama membantu individu untuk memahami nilai-nilai moral yang mendasari sikap dan perilaku yang baik, sementara pendidikan karakter membantu siswa untuk mengembangkan sikap dan perilaku yang baik melalui pembelajaran nilai-nilai moral dalam kehidupan sehari-hari. Dengan mengintegrasikan pendidikan agama dan pendidikan karakter, kita dapat membentuk generasi yang berkarakter kuat dan berkepribadian baik.

4. Bagaimana peran sekolah dalam mendukung pendidikan agama dan pendidikan karakter?

Sekolah memiliki peran penting dalam mendukung pendidikan agama dan pendidikan karakter. Melalui mata pelajaran agama, sekolah dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang ajaran agama. Selain itu, sekolah juga harus menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pembentukan karakter siswa, dengan menerapkan disiplin yang konsisten dan memberikan penghargaan atas prestasi karakter yang baik.

5. Apa dampak positif dari pendidikan agama dan pendidikan karakter dalam pembentukan generasi yang berkarakter?

Pendidikan agama dan pendidikan karakter memiliki dampak positif yang besar dalam pembentukan generasi yang berkarakter. Generasi yang dipengaruhi oleh pendidikan agama dan pendidikan karakter akan memiliki sikap dan perilaku yang baik, seperti kejujuran, disiplin, toleransi, tanggung jawab, dan empati. Mereka juga akan memiliki kekuatan moral yang kuat, yang akan membantu mereka menghadapi tantangan kehidupan dengan bijaksana.

6. Bagaimana cara implementasi pendidikan agama dan pendidikan karakter dalam pendidikan formal?

Implementasi pendidikan agama dan pendidikan karakter dalam pendidikan formal dapat dilakukan melalui kurikulum sekolah. Sekolah dapat mengintegrasikan pendidikan agama dalam mata pelajaran agama dan pendidikan karakter melalui kegiatan ekstrakurikuler, program mentoring, dan pengajaran nilai-nilai moral dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, sekolah juga harus menciptakan lingkungan yang mendukung pembentukan karakter siswa, dengan menerapkan aturan yang jelas dan memberikan penghargaan atas prestasi karakter yang baik.

Kesimpulan

Pendidikan agama dan pendidikan karakter memiliki peran penting dalam membentuk generasi berkarakter. Pendidikan agama membantu individu untuk memahami nilai-nilai moral yang mendasari sikap dan perilaku yang baik, sementara pendidikan karakter membantu siswa untuk mengembangkan sikap dan perilaku yang baik melalui pembelajaran nilai-nilai moral dalam kehidupan sehari-hari. Dengan sinergi antara pendidikan agama dan pendidikan karakter, kita dapat menciptakan generasi yang memiliki kekuatan moral yang kuat dan berkepribadian baik.

Sumber: 30 Januari 2025 tersedia di https://sirnajaya-tasikmalaya.desa.id/pendidikan-agama-dan-pendidikan-karakter-sinergi-dalam-pembentukan-generasi-berkarakter/

Dok januari 2025

 






















Selasa, 31 Desember 2024

Ada 3 larangan:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّنْ قَوْمٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُوْنُوْا خَيْرًا مِّنْهُمْ وَلَا نِسَاۤءٌ مِّنْ نِّسَاۤءٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُنَّ خَيْرًا مِّنْهُنَّۚ وَلَا تَلْمِزُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوْا بِالْاَلْقَابِۗ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوْقُ بَعْدَ الْاِيْمَانِۚ وَمَنْ لَّمْ يَتُبْ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ 

Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olokkan) perempuan lain (karena) boleh jadi perempuan (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela satu sama lain dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barangsiapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim. (Alhujurat:11)

1. Jangan menghina orang lain

Walaupun ada kekurangan nya, tapi jangan disebut jangan diangkat. 

Karena Allah yang menciptakan manusia ini kelebihan dan kekurangan nnya. Baik cantik atau tidak, pintar atau bodoh, jangan sampe dihina yang ada kekurangan nya. Tapi dalam pandang an Allah dia berlebih yang kita ndak tau.

Kenapa??

Dalam ayat ini dijelaskan, belum tentu orang yang kita hina ini lebih baik dari kita. Yang awak ndak tau.

Dalam pepatah minangnya "tungau di subarang lautan tampak, gajah dipalupuak mato ndak nampak"

Oleh karena nya tidak boleh kita menghina.

2. Kita tidak boleh mencela, memaki2 apalagi mencela diri sendiri. Ini yang disebutkan dalam ayat.

Alangkah malangnya hidup saya, kalo tidak begini saya dulu, tidak langkah ini yang saya ambil mungkin ndak mode iko iduik ren dah. Menyesal kita ndak boleh juga. Apalagi orang lain ndak boleh juga!

Kalo tadi menghina kalo sekarang menyesali

Ayat berikut:

3. Jangan memberi gelar dg gelar yg tidak baik.

a, iko acok wak lakukan bapak2 kaumuslimin,, ado urang tidak taat awak kadang2 ringan jo lidah wak mengecek an inyo kafir, bodoh, durhaka dll.

Kata Allah, jangan!

Sebab dia syahadatain kebetulan dia belum melaksakan perintah Allah, jangan dikatakan dia kafir.

Dalam hadits malah disebut:

Man kaafara muk minan fahuwa kaafiruun.

"Barang siapa yang mengatakan mengkafirkan orang mukmin, orang yang mengatakan itulah yang kaafirun.

Apa artinya, jangan kita Menuduh yang negatif pada seseorang, walaupun dia melakukan perbuatan yang tercela.tapi ucapan kita direm, jangan sampai menyinggung perasaan nya.

Cuma ada pula saat nya kalo jelas dia salah barangkali ditunjuk dan di ajari. Itu perlu nya amar makruf nahi mungkar. Tapi dengan "lintalahum", lunak lembut, jangan dg kasar.

Itulah antara lain 3 larangan dalam surat Alhujurat 11


Agama dan perilaku Masyarakat

 Agama memiliki peran penting dalam membentuk perilaku masyarakat, seperti nilai, norma, dan etika. Agama juga menjadi pedoman hidup bagi penganutnya, sehingga dapat memengaruhi kehidupan sehari-hari. 

Berikut ini adalah beberapa peran agama dalam kehidupan masyarakat:

Membentuk kepribadian

Agama menjadi sumber nilai spiritual dan akidah yang membentuk kepribadian manusia. 

Membangun identitas sosial

Agama membantu individu menemukan tempatnya dalam komunitas yang lebih luas. 

Menciptakan perdamaian

Agama dapat membantu menciptakan perdamaian dan mengamankan keamanan di dunia dan di akhirat. 

Meningkatkan solidaritas

Agama dapat meningkatkan solidaritas dan mempererat ikatan kekerabatan. 

Mengatur tingkah laku

Agama menjadi tolak ukur yang mengatur tingkah laku penganutnya dalam kehidupan sehari-hari. 

Membantu menghadapi tantangan

Agama dapat membantu masyarakat menghadapi tantangan dan permasalahan yang tidak dapat diatasi melalui solusi teknis atau organisasi. 

Agama dan masyarakat memiliki hubungan yang erat. Masyarakat menyediakan konteks sosial dan budaya tempat agama berkembang, sedangkan agama memengaruhi nilai-nilai dan norma-norma yang dianut masyarakat.[1]

 



[1] 1 Januari 2025, tersedia di https://www.google.com/search?q=agama+dan+perilaku+masyarakat

Rabu, 25 Desember 2024

DOA KHATAM

Allahumma Yaallah ya rahma nirrahiim..

Dengan taburan nikmat dan naungan yang menyertai setiap aktivitas hidup kami, pada hari ini kami berkumpul bersama pada acara gebyar wisuda tahfidz, wisuda iqra dan khotmil quran angkatan ke 5 se kec 3 nagari.

Tiada daya dan upaya, kecuali kekuatan dan kemahakuasaan yang engkau curahkan kepada kami, engkau berkati acara kami ini yaallah, curahkan keberkatan disisi Mu, dekatkan kami kepada Alquran sehingga kami gemar membacanya dan bukakan mata hati kami untuk dapat mengamalkan isi kandungan nya.

Yaallah beri kami kemampuan dan kemauan yang sungguh, menjadikan alquran sebagai acuan dalam melaksanakan aktivitas kehidupan.

Sedalam2nya ungkapkan syukur kami, menyertai doa kami kepada mu, jadikan lah wisuda ini sebagai sarana ubudiah dan bibit penanaman nilai2 religus kepada umat serta menjadi rahmat bagi kejayaan bangsa ini

Yaallah

Jadikan lah alquran sebagai penyejuk hati kami, penghapus duka dan pelenyap kebimbangan.

Yaallah

Jadikan lah alquran bagi kami di dunia ini sebagai teman, didalam kubur sebagai pelita,   di akhirat menjadi syafaat, di atas syirat menjadi cahaya, menuju sorga sebagai sahabat.


Kamis, 19 Desember 2024

Perbedaan dunia dengan akhirat

1. Kalau dunia, ada awal ada akhir. Dengan kata lain dunia hanya sebentar. Sesuai asal katanya "dunyanun", sebentar saja. Bagaikan orang berjalan 

Al-Waqiah Ayat 60

نَحۡنُ قَدَّرۡنَا بَيۡنَكُمُ الۡمَوۡتَ وَمَا نَحۡنُ بِمَسۡبُوۡقِيۡنَۙ

Jadi setiap kita sudah ditetapkan soalnya, hari apa jam berapa dimana tempat nya, jadi tidak berobah.

Jadi kita dimuka bumi ini tempat tinggal bersenang2 tapi hanya sementara.

Kalau akhirat selama2 nya. Ada awal tidak ada akhir. Kalau kita Selamat Selamat selama lamanya, kalau sengsara sengsara selama lamanya.

2. Hidup di dunia hidup menentukan takdir dan nasib.

Hidup untuk berjuang hidup untuk mengabdi, hidup untuk beramal, sedangkan akhirat adalah kp untuk menerima pembalasan.

Pembalasan yang akan kita terima sesuai dg usaha kita, sesuai dg niat dan amal kita.

"Addunya daarul amal, wal akhira darul jaza"

Kata nabi dunia adalah kp untuk beramal sedangkan akhira adalah menikmati hasil atau balasan amal kita.

Jika kamu berbuat baik, hasilnya untuk kamu, tapi jika kamu berbuat jahat dosa hasilnya juga untuk kamu.

Jadi hidup ini tidak boleh santai, lengah santai, ngak boleh..

3. Didunia ini kita tolong menolong. 

Jangankan sesama kita, dengan orang lain pun kita tolong menplong. Orang tua kita bilang:saciok bak ayam, sadanciang ba basi..

Sedang di akhirat tidak ada tolong menolong.

Yang akan menolong kita hanyalah ilmu, iman dan amal ibadah kita. Qs. As suara 88

يَوْمَ لَا يَنْفَعُ مَالٌ وَّلَا بَنُوْنَ

Dihari itu, harta anak teman saudara tidak ada yang bisa menolong. Kecuali orang yang dtg menghadap Allah dg jiwa yang bersih disamping dia beramal ibadah

4. Dunia sementara

Apapun yang kita miliki, pasti akan berakhir, yang abadi adalah apa yang ada disisinya. Annahal 96

Berapa banyak orang meninggal tetapi dia kaya...

 akhirat selama2nya.


Selasa, 17 Desember 2024

Iman, amal dan hari Pembalasan


*Iman
Rasulullah SAW didatangi oleh Malaikat Jibril, Jibril bertanya pada Rasulullah,

فَأَخْبِرْنِيْ عَنِ الإِيْمَانِ, قَالَ : أَنْ بِاللهِ, وَمَلاَئِكَتِهِ, وَكُتُبِهِ, وَرُسُلِهِ, وَالْيَوْمِ الآخِرِ, وَ تُؤْمِنَ بِالْقَدْرِ خَيْرِهِ وَ شَرِّهِ

Artinya: "Beritahukanlah kepadaku apa itu iman." Rasulullah menjawab, "Iman itu artinya engkau beriman kepada Allah, para malaikat-malaikat Nya, kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan kamu beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk." (HR. Muslim).

*Bentuk2 amal soleh

1.Salat Berjamaah. 

2. Membaca Al-Quran. 

3. Berdzikir. ...

4. Berbakti pada orang tua

5. Menyambung Silaturahmi. ...

6. Belajar 

7. Berprasangka Baik. 

8. Selalu Berkata yang Baik.

*Hari pembalasan dalam Islam

Yaumul Jaza adalah hari pembalasan dalam Islam yang terjadi di akhirat. Pada hari ini, amal perbuatan manusia ditimbang dan diberi balasan yang setimpal. Balasan tersebut ditentukan oleh Allah SWT berdasarkan perbuatan manusia selama di dunia

Surah Al-Infitar ayat 1-5,

اِذَا السَّمَاۤءُ انْفَطَرَتْۙ ١ وَاِذَا الْكَوَاكِبُ انْتَثَرَتْۙ ٢ وَاِذَا الْبِحَارُ فُجِّرَتْۙ ٣ وَاِذَا الْقُبُوْرُ بُعْثِرَتْۙ ٤ عَلِمَتْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ وَاَخَّرَتْۗ ٥

Artinya: "Apabila langit terbelah, apabila bintang-bintang jatuh berserakan, apabila lautan diluapkan, dan apabila kuburan-kuburan dibongkar, setiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakan dan yang dilalaikan(-nya)."

 *Jaminan sorga

Mukminun ayat 1-11. Allah SWT berfirman:


قَدْ اَفْلَحَ الْمُؤْمِنُوْنَ ۙ ١ الَّذِيْنَ هُمْ فِيْ صَلَاتِهِمْ خٰشِعُوْنَ ٢ وَالَّذِيْنَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُوْنَ ۙ ٣ وَالَّذِيْنَ هُمْ لِلزَّكٰوةِ فٰعِلُوْنَ ۙ ٤ وَالَّذِيْنَ هُمْ لِفُرُوْجِهِمْ حٰفِظُوْنَ ۙ ٥ اِلَّا عَلٰٓى اَزْوَاجِهِمْ اَوْ مَا مَلَكَتْ اَيْمَانُهُمْ فَاِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُوْمِيْنَۚ ٦ فَمَنِ ابْتَغٰى وَرَاۤءَ ذٰلِكَ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْعَادُوْنَ ۚ ٧ وَالَّذِيْنَ هُمْ لِاَمٰنٰتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُوْنَ ۙ ٨ وَالَّذِيْنَ هُمْ عَلٰى صَلَوٰتِهِمْ يُحَافِظُوْنَ ۘ ٩ اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْوٰرِثُوْنَ ۙ ١٠ الَّذِيْنَ يَرِثُوْنَ الْفِرْدَوْسَۗ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ ١١

Artinya: "Sungguh, beruntunglah orang-orang mukmin. (Yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam salatnya, orang-orang yang meninggalkan (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna, orang-orang yang menunaikan zakat, dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap istri-istri mereka atau hamba sahaya yang mereka miliki. Sesungguhnya mereka tidak tercela (karena menggaulinya). Maka, siapa yang mencari (pelampiasan syahwat) selain itu, mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. (Sungguh beruntung pula) orang-orang yang memelihara amanat dan janji mereka. Orang-orang yang memelihara salat mereka. Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi. (Yaitu) orang-orang yang akan mewarisi (surga) Firdaus. Mereka kekal di dalamnya." (QS Al Mukminun: 1-11)

Hadits

عن عُبَادة بن الصَّامت ، قال : قال رسُول اللَّه صلَّى اللّهُ عليه وسلَّم "اضْمنُوا لِي سِتًّا من أنفسِكمْ أضْمَنُ لكمْ الجنةُ ؛ اصْدُقُوا إذا حدَّثْتُمْ ، وأوْفُوا إذا وعدتُمْ ، وأدًُّوا إذا ائْتُمِنْتُمْ ، و احفَظُوا فُروجَكمْ ، وغُضُّوا أبْصارَكمْ ، وكُفُّوا أيديّكمْ  

Dari Ubadah bin ash-Shamit, dia berkataa, “Rasulullah SAW bersabda, “Jaminlah untukku enam hal darimu, aku jaminkan surga untukmu; benar dalam bicara, tepat janji kepada Allah dan manusia, tunaikan amanah, tutup aurat dan jaga kemaluanmu, tahan matamu dari yang haram, dan jaga tangan.” (HR Ahmad, Ibnu Hibban & Baihaqi).